UNBK 2019 dan Polemiknya

UNBK 2019 dan Polemiknya

Penyelenggara ujian nasional Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah resmi merilis Kisi-Kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) tahun 2019. Pengumuman ini juga disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) dalam laman resminya. Keputusan ini ditetapkan dalam Surat Keputusan BSNP Nomor Nomor 0296/SKEP/BSNP/XI/2018 untuk Kisi-Kisi UN dan Nomor 0297/SKEP/BSNP/XI/2018untuk Kisi-Kisi USBN. Link download kisi-kisi USBN dan UN 2019 adalah sebagai berikut:

  1. Kisi-kisi USBN 2019
  2. Kisi-kisi UN 2019
Ketua BSNP Bambang Suryadi menyatakan, secara umum, kebijakan USBN dan UN tahun 2019 tidak jauh berbeda dengan kebijakan tahun 2018. Perbedaan pada jadwal pelaksanaan dan proyeksi jumlah peserta.
“Kebijakan USBN dan UN tahun 2019 secara umum tidak jauh berbeda dengan kebijakan USBN dan UN tahun 2018. Perbedaan ada pada proyeksi jumlah peserta dan jadwal ujian,\" ucap Bambang dilansir dari laman BSNP.Terkait dengan soal, tambah Bambang, untuk USBN ada soal Pilihan Ganda (PG) sebanyak 90 persen dan soal uraian sebanyak 10 persen. Masih ada soal dari Pusat sebanyak 20-25 persen. Sisanya, 75-80 persen soal USBN disusun oleh masing-masing guru di satuan pendidikan yang dikonsolidasikan oleh MGMP/KKG/Forum Tutor/Pokja Pondok Pesantren Salafiyah. \"Soal UN 100 persen disiapkan oleh Pusat,\" tulisnya. Semua soal dalam bentuk pilihan ganda, kecuali soal Matematika SMA/MA, SMK/MAK dan Paket C/Ulya yang terdiri atas pilihan ganda dan isian singkat. Demikian juga soal yang berorientasi pada penalaran tingkat tinggi (HOTS), masih diterapkan dalam UN 2019. “Waktu pelaksanaan UN 2019 sedikit bergeser ke depan dibandingkan tahun 2018. UN tahun 2018 dimulai pada bulan April, sedangkan UN tahun 2019 dimulai pada bulan Maret. Pergeseran ini karena menyesuaikan waktu puasa Ramadhan yang diproyeksikan mulai tanggal 5 Mei 2019,\" ujar Ketua BSNP. Jadwal UN SMK/MAK tahun 2019 dilaksanakan pada tanggal 25-28 Maret 2019, sedangkan jadwal UN SMA/MA pada tanggal 1,2, 4, dan 8 April 2019. UN Program Paket C/Ulya pada tanggal 12-16 April 2019. UN SMP/MTs pada tanggal 22-25 April 2019, sedangakn UN Program Paket B/Wustha pada tanggal 10-13 Mei 2019. Lebih lanjut Bambang mengatakan bahwa moda pelaksanaan UN 2019 adalah dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Balitbang dan Direktorat terkait di Kemendikbud dan Kementerian Agama, untuk SMA/MA, SMK, dan Paket C ditargetkan 100 persen UNBK. Sedangkan untuk jenjang SMP ditargetken 85 persen UNBK, dan jenjang MTs serta Paket B ditargetkan 100 persen UNBK.
  Terlepas apapun namanya, hampir mayoritas perhatian warga khususnya orangtua tertuju pada persiapan hajatan akbar bernama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Karena sekolah baik jenjang SMA dan sederajat serta jenjang SMP sederajat, sedang gencar-gencarnya melakukan persiapan UNBK dengan beragam nama. Mulai tryout hingga simulasi. Sementara, para siswa yang notabene tergolong generasi milenial dan generasi Z dituntut untuk melakukan persiapan sejak dini. Baik itu persiapan mental menghadapi ujian nasional maupun persiapan kebiasaan dalam mengerjakan soal-soal ujian, dari kebiasaan menggunakan kertas beralih ke komputer. Ribuan siswa dituntut untuk menghayati ujicoba itu layaknya ujian yang sebenarnya. UNBK sebenarnya bukan barang baru di dunia pendidikan di negeri ini. Termasuk di Kalsel, karena setidaknya selama dua tahun sudah mengenal program tersebut dan sudah melakukan persiapan. Pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota melalui dinas pendidikan sebagai kepanjangtanganan sudah melakukan serangkaian persiapan, agar semua sekolah di wilayahnya bisa seratus persen secara mandiri melaksanakan UNBK tersebut. Misalnya secara bertahap mengalokasikan anggaran pengadaan komputer, pengadaan server hingga sejumlah persiapan lain demi suksesnya hajatan nasional tersebut. Termasuk menjalin komunikasi dengan PLN sebagai perusahaan penyedia listrik, hingga menjalin komunikasi secara intensif dengan provider sebagai penyedia layanan jaringan. Sayangnya, hingga kini masih muncul sejumlah kendala. Misalnya yang menjadi berita Disdik Kota Cirebon Target 100 Persen SMPN Lulus UNBK terungkap UNBK sendiri seringkali terkendala dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang UNBK ini. “Gambarannya masih seperti tahun kemarin. Ada sekolah yang meminjam fasilitas sekolah lain untuk menggelar UNBK,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Di tahun lalu, terhitung hanya SMPN 7 dan 8 Cirebon yang bisa menggelar UNBK secara mandiri karena tersedia fasilitas sarana dan prasarananya yang memadai. Sisanya, masih dengan menggunakan fasilitas sekolah lain untuk pelaksanaannya. “Kendalanya memang ada pada fasilitas lab nya yang belum ada, untuk itu pelaksanaan ujian mandiri di Kota Cirebon sebelumnya hanya dilakukan SMPN 7 dan 8 Cirebon yang sudah memadai,” ujarnya. Para siswa dipaksa hijrah ke sekolah lain yang memiliki perangkat lengkap. Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi para siswa, khususnya tantangan psikologis. Mereka harus berhadapan dengan siswa lain yang baru bertemu dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Persoalan lain adalah ternyata masih ada siswa yang canggung dalam penggunaan perangkat UNBK tersebut. Misalnya masih ditemukan siswa yang grogi dalam menggerakkan mouse. Tentu ini juga persoalan yang remeh. Apalagi jika dikaitkan dengan para siswa yang akan mengikuti UNBK tersebut merupakan anaka-anak milenial dan generasi Z, yang notabene sangat akrab dengan gadget. Nyatanya, generasi yang selama ini mendapat label akrab dengan gadget pun menjadi tidak lihai jika dalam waktu yang bersamaan dihadapkan dengan soal ujian. Tentu pemandangan akan berbeda jika mereka hanya bermain gadget untuk chatting maupun sehelo dengan teman-temannya di dunia maya. Artinya, kesiapan mental juga tak kalah pentingnya dalam menghadapi UNBK tersebut agar generasi milenial yang mahir menggunakan gadget, juga mahir dalam menjawab soal ujian secara online itu. Pihak sekolah dan orangtua tidak bisa meremehkan dan mentang-mentang siswanya yang merupakan anak milenial yang akrab dengan gadget dipastikan lancar mengikuti UNBK. Jadi menyiapkan secara maksimal sangat perlu agar mendapatkan hasil yang maksimal juga. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: