Kisah Ipang Wahid: dari Video Viral Khong Guan Hingga Tabloid Indonesia Barokah
Bulan September 2018, sebuah video keluarga Khong Guan ramai di media sosial. Video berdurasi 1 menit 50 detik tersebut bercerita tentang dua anak di dalam kaleng Khong Guan yang mengadu kepada sang ibu. Keduanya mengaku malu karena warganet sering bergunjing soal di mana keberadaan ayah mereka. https://twitter.com/MurtadhaOne/status/1044105108219322368?s=19 Kemudian, tokoh Ibu dalam video tersebut ingin menyampaikan alasan mengapa sosok ayah tak pernah ada dalam gambar itu. “Sebenarnya ibu ingin mengatakan yang sesungguhnya pada kalian tapi ibu takut. Ibu takut dibilang kampanye. Ayahmu sekarang tidak nganggur lagi, Nak,” kata sang ibu dalam video itu. Rupanya, video ini merupakan bagian kampanye Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi yang mempromosikan capaian ekonomi selama memerintah. Orang di balik pembuatan video ini adalah Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Irfan Wahid atau lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid. Anak dari Salahudin Wahid atau Gus Solah ini adalah Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif (KEIN). Ia juga aktif di Kamar Dagang Indonesia atau Kadin. Ipang Wahid memang banyak berkecimpung di dunia strategi digital, branding, dan komunikasi politik. Ia merupakan lulusan Institut Kesenian Jakarta. Kemudian, ia melanjutkan kuliah di The Art Institute of Seattle, Amerika Serikat, jurusan Music and Video Business. Ipang Wahid mengatakan ide dari iklan tersebut tidak datang dalam sekali lamunan. Melainkan, melalui berbagai riset dan uji coba, juga melewati diskusi sebelum dilepas ke sosial media. \"Exercise-nya banyak, kemudian ternyata yang kelihatannya paling menarik adalah Khong Guan ini. Kita pake lah, karena semua orang sudah tahu, sudah paham,\" kata Ipang Wahid menjelaskan asal mula munculnya video keluarga Khong Guan ini. Kini, nama Wakil Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma\'ruf Amin, Ipang Wahid ini kembali terseret dalam peredaran tabloid \'Indonesia Barokah\'. Ipang telah membantahnya. Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang merasa dirugikan oleh tabloid itu, meminta Ipang tak lari begitu saja. Ipang Wahid membantah tudingan bahwa dialah pembuat tabloid yang isinya tendensius terhadap Prabowo-Sandi itu dan menegaskan gerakan Indonesia Barokah terbuka bagi siapa pun yang ingin berkontribusi. Juru bicara BPN, Andre Rosiade, menyinggung soal tiga iklan yang melibatkan Ipang Wahid. \"Jika memang sebuah gerakan, maka tidak bisa Ipang Wahid lari begitu saja. Tapi Ipang menjadi sangat tidak bertanggung jawab dengan hanya mengakui membuat tiga iklan \'Indonesia Barokah\', \'Islam itu Indah\', \'Deddy Mizwar\', dan \'Parodi Bohemian\'. Karya-karyanya dipajang di website Indonesia Barokah dan Instagram Indonesia Barokah, bukti petunjuk website itu ada kaitannya dengan Ipang, tapi Ipang tidak berani bertanggung jawab,\" kata Andre dalam keterangan tertulis, Senin (28/1/2019). Andre meminta Ipang mengklarifikasi secara utuh tentang kaitan tabloid \'Indonesia Barokah\' dengan website Indonesia Barokah serta Instagram Indonesia Barokah. Dia memandang klarifikasi Ipang di Instagram belum cukup. \"Jawaban bahwa \'tabloid bukan saya yang bikin, saya hanya buat iklan\' adalah jawaban yang sangat tidak gentle. Kalau begitu, semua orang bisa saja pakai Indonesia Barokah seenak udelnya dengan dalih kesamaan visi-misi,\" ucap Andre. \"Mengakui website saja Ipang nggak berani, padahal terang karyanya ada di sana, tanggal posting pertama IG dan pendaftaran website-nya sama, boro-boro dia membantah tabloid,\" sebut politikus Partai Gerindra itu. Diberitakan sebelumnya, Ipang Wahid dalam Instagramnya mengunggah video berjudul \'Islam Itu...\'. Di pojok kanan atas terdapat logo yang juga dipakai tabloid \'Indonesia Barokah\'. Ipang menjelaskan, Indonesia Barokah merupakan gerakan yang bersifat terbuka dan siapa pun bisa berkontribusi. Berkontribusi yang dimaksud Ipang adalah mendatangkan kebaikan bagi Indonesia. Dia menegaskan dia sama sekali tidak terlibat dengan tabloid \'Indonesia Barokah\', yang diketahui sudah menyebar ke beberapa daerah. Ia juga menegaskan bukan pembuat atau dalang dari tabloid itu. \"Lantas, apa hubungan Ipang Wahid dengan tabloid Indonesia Barokah? Sama sekali tidak ada. Terkait tabloid Indonesia Barokah, Demi Allah saya tegaskan: bahwa saya bukan pembuat tabloid Indonesia Barokah,\" jelasnya. https://twitter.com/ipangwahid/status/1089800285201920000?s=19 (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: