Pelayanan Puskesmas Pembantu Astanamukti Pindah ke Eks Balai Desa, Gara-Garanya Ini Nih…

Pelayanan Puskesmas Pembantu Astanamukti Pindah ke Eks Balai Desa, Gara-Garanya Ini Nih…

CIREBON-Bangunan puskesmas pembantu (Pustu) Desa Astanamukti sudah sekitar dua tahun tak terurus. Kini bangunan tersebut sudah tidak digunakan lagi. Bahkan, bidan desa yang bertugas lebih memilih membuka praktik di eks bangunan balai desa yang lebih nyaman. Hal tersebut disampaikan Kuwu Desa Astanamukti Uti Maulana kepada Radar Cirebon. Menurut Uti, bangunan tersebut merupakan milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon. Pihak desa hanya memfasilitasi tanah yang digunakan untuk pembangunan tersebut. “Ini bangunannya punya Dinkes, kita hanya memfasilitasi untuk pinjam fasilitas tanahnya saja. Segala sesuatu yang timbul terkait bangunan pustu tersebut merupakan kewajiban dari Dinkes,” ujarnya. Menurutnya, kondisi tersebut hampir terjadi sejak ia duduk menjadi kuwu di desa tersebut. Menurutnya, ada beberapa penyebab kenapa pustu tersebut belum bisa digunakan sejak awal pembangunannya. “Yang pertama itu disana belum ada air, tidak ada fasilitas pompa air, kalau kamar mandi sih ada tapi tidak ada air. Selain itu bagian atas belum ada plafon sehingga menurut bidan desa ini tidak layak untuk melayani pasien,” imbuhnya. Pihak desa, lanjut Uti, sebenarnya sudah beberapa kali berdiskusi dengan bidan desa terkait kondisi pustu tersebut. Pasalnya, saat ini pustu darurat menggunakan bangunan bekas balai desa lama yang rencananya dalam waktu dekat akan dibongkar untuk lahan parkir. “Kita sepakat untuk sama-sama mendorong ke Dinkes Kabupaten Cirebon agar memperhatikan bangunan ini. Karena kasihan juga jika warga yang dalam kondisi sakit hendak berobat ke pustu namun kondisinya justru tidak layak. Bukannya sembuh malah takutnya nambah sakit, banguanan yang sekarang digunakan untuk pustu darurat masalahnya mau kita ratakan untuk parker. Jadi harapannya sebelum dibongkar eks balai desanya diperbaiki dulu pustunya,” bebernya. Sementara itu, salah seorang warga, Usman mengatakan, kondisi pustu tersebut sangat memprihatinkan. Rumput-rumput yang berada di halaman pustu pun sudah lebih mirip pohon jagung yang tinggi-tinggi. Selain itu, kata Usman, kondisi bangunan juga tidak terurus dan tidak sedap dilihat mata.  “Ini bangunan baru, letaknya persis di samping balai desa. Sudah lama tidak digunakan. Padahal sayang kalau terawat bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dan lain-lain,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: