Ombak Laut Tinggi Rendam Permukiman Nelayan Kandanghaur

Ombak Laut Tinggi Rendam Permukiman Nelayan Kandanghaur

INDRAMAYU – Ganasnya ombak laut Jawa mengancam wilayah pesisir pantai utara Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Bahkan ombak tinggi melebihi tiga meter ini naik ke daratan hingga menerobos permukiman warga di Desa Eretan Kulon, Senin (28/1). Imbasnya, hampir separuh wilayah daratan di desa seluas 498 hektare itu tergenang air laut dengan ketinggian bervariasi. Pemerintah Desa Eretan Kulon mencatat, jumlah unit rumah yang terendam mencapai ratusan. Tersebar di Blok Kibuyut, Pamugaran, Kenon II dan Blok Desa. Tak hanya rumah nelayan, banjir air laut turut merendam jalan desa dan jalan lingkungan setinggi betis orang dewasa. Kondisi iyu menyulitkan aktivitas warga dan pengguna jalan yang melintas. Amukan ombak juga turut merendam SDN Eretan Kulon I dan III. Praktis, aktivitas kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di dua SD yang bertetangga ini terganggu. Lantaran air laut sudah masuk sampai kedalam ruang kelas, ratusan pelajar setempat terpaksa dipulangkan lebih awal. “Takutnya pada mainan air, jadi lebih baik anak-anak dipulangkan lebih awal. Pak Camat juga sudah menyarankan demikian saat tadi meninjau,” kata Casmari, salah seorang guru. Menurut dia, genangan air laut terjadi akibat gelombang tinggi melewati break water alias pemecah ombak. Air yang sudah kadung ke daratan terus terdorong masuk ke pemukiman penduduk dan sulit kembali ke laut karena terhalang breakwater. Ditambah intensitas hujan tinggi, genangan air makin parah. “Jadi bukan karena rob sebenaranya, soalnya di Desa Eretan Wetan masih aman-aman saja. Ini karena ombak tinggi melewati break water, terus gak bisa balik ke laut lagi,” ucapnya. Senada dikatakan Adi Supriyadi, warga setempat. Ombak besar dan tinggi mulai mengganas sejak hari Sabtu (26/1). Namun puncaknya Senin kemarin. Limpasannya sampai ke pinggir jalan raya pantura yang jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai. Hampir sepekan terakhir ketinggian ombak mencapai 3 meter disertai tiupan angin kencang. Biasanya, ombak mulai mengganas pada petang hingga tengah hari. Ombak mereda hanya beberapa jam. “Banyak titik breakwater yang jebol. Air laut jadinya gampang masuk kedaratan,” katanya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: