Walah Kasus DBD Terjadi di Sejumlah Desa di Kabupaten Cirebon

Walah Kasus DBD Terjadi di Sejumlah Desa di Kabupaten Cirebon

CIREBON-Kasus warga terserang DBD terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Terakhir tiga warga Desa Cikulak, Kecamatan Waled, harus dilarikan ke RSUD Waled karena terkena gigitan nyamuk aedes aegypti. Kuwu Cikulak Yusnaedi ST mengatakan saat ini kondisi ketiga warganya sudah pulih dan sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. “Tiga warga kami yang terkena DBD, semuanya dilarikan ke RSUD Waled. Warga saya terkena DBD di musim hujan tahun ini. Kita langsung sampaikan ke petugas puskesmas untuk dilakukan penanganan segera,” ujarnya. Ketiga warga yang terkena DBD tersebut yakni Boris (25) warga Dusun 3 RT 12 RW 03, Ayu (29) warga Dusun 2 RT 09 RW 02, dan Nur (19) warga Dusun 2 RT 09 RW 02. Tim Dinkes Kabupaten Cirebon langsung turun melakukan fogging. Tepatnya sekitar dua minggu setelah pengajuan ke pihak puskesmas. “Hari ini (Selasa, red) tim dari dinkes baru turun melakukan fogging. Itu sekitar dua minggu setelah pengajuan. Saya pikir yang difogging bakalan satu desa, ternyata hanya lokasi tertentu saja,” jelas kuwu. Diterangkan Yusneadi, wilayah yang difogging hanya radius 100 meter dari rumah korban DBD. Selebihnya tak dilakukan fogging. Hal ini, sambung Yusnaedi, sesuai penjelasan dari tim yang datang yang mengatakan bahwa jarak terbang nyamuk ini hanya sekitar 20 meter. “Iya itu yang kita sayangkan. Harapannya kan semua, tapi ini hanya lokasi yang dekat dengan korban terdampak saja. Saya khawatir ada warga yang iri dan disangkanya pemdes pilih kasih. Padahal ketentuannya memang seperti itu,” tandasnya. Sementara itu, serangan DBD juga terjadi di Desa Ciawi Asih, Kecamatan Susukan Lebak. Menurut keterangan Aris (35), anak perempuannya Pelita Bintan Kamila (8), beberapa hari lalu harus dilarikan ke RS UMC setelah terindikasi terserang DBD. “Anak saya demam berhari-hari, gak turun-turun. Saya curiganya antara typus atau DBD. Apalagi sekarang sedang musim hujan. Setelah ke puskesmas langsung dirujuk ke RS, katanya DBD. Dan setelah cek darah, benar terkena DBD,” paparnya. Selain anaknya, ada satu warga lainnya di Desa Ciawi Asih yang terserang DBD. Namun ia tidak mengetahui nama korban DBD tersebut karena rumahnya berbeda dusun dengan dirinya. “Tim dari puskesmasnya sudah datang. Katanya mau diupayakan untuk dilakukan fogging. Di sini tentu kita khawatir, apalagi pasca anak saya terkena DBD, belum ada fogging yang dilakukan petugas,” bebernya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: