Sutrisno : Ada Pendukung Sayap Partai Koalisi Membelot
MAJALENGKA - Ketua tim pemenangan Jokowi-Ma\'ruf Amin kabupaten Majalengka, Dr Hai Sutrisno SE MSi menyebutkan berdasarkan survei internal pihaknya bahwa raihan suara capres nomor urut I Jokowi-Ma\'ruf Amin di kabupaten Majalengka cukup berat. Terutama di tiga daerah pemilihan (Dapil) III, IV dan V. \"Apalagi belakangan ini muncul daerah kontradiktif. Sayangnya kekuatan yang sejatinya mampu mendongkrak hingga meraih suara dari sayap partai koalisi pendukung justru malah membelot. Mereka malah mendukung lawan. Sebut saja di daerah Cingambul dan Banjaran,\" tegas Sutrisno, saat menghadiri peresmian Posko kemenangan Relawan Santri (Barisan Sutrisno) di Jl Puteran, desa Ligung Lor kecamatan Ligung, Rabu (30/1). Dua daerah kontradiktif tersebut diantaranya Cingambul dan Banjaran. Banyak ditemukan dilapangan para sayap pendukung parpol koalisi secara terang terangan mendukung capres nomor urut II. Namun mantan bupati Majalengka dua periode ini mengaku sudah berusaha melakukan persuasif dengan para ulama dan organisasi Nahdlatul Ulama (NU). \"Setelah kami berupaya lakukan berbagai hal akhirnya mampu mendongkrak suara terutama di wilayah Banjaran meski sedikit naik dan sekarang berada diangka 45 persen,\" klaimnya. Ditambahkan mantan ketua DPC PDI-P Majalengka ini, secara keseluruhan dirinya merasa single fighter (sendirian) dalam menyosialisasikan serta bergerak dalam memenangkan capres dan cawapres nomor urut I. Terutama dalam melakukan upaya meningkatkan suara didaerah yang dinilai kekuatan suaranya paling rendah, termasuk ditiga Dapil selalu bergerak sendiri. Meski demikian secara umum bahwa tiga Dapil tersebut berada di wilayah utara Majalengka basis (wilayah kekuasaan) yang diyakini mampu mendongkrak suara maksimal dari target di kota angin mendapatkan 60 persen suara. Hasil survei internal pihaknya pada akhir tahun 2018 lalu belum memenuhi target. Dari target perolehan suara di kabupaten Majalengka secara nasional sebanyak 70 persen justru masih berada di angka 56 persen. Hal ini didukung lemahnya para calon legislatif baik DPRD kabupaten Majalengka, Provinsi dan DPR RI tidak mencantumkan APK bergambar calon presiden dan wakil presiden. \"Mereka (caleg) terkesan hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak mementingkan kemenangan Jokowi-Ma\'ruf Amin. Kalian bisa lihat sendiri banyak capres baik dari PDI-P maupun partai koalisi pendukung lainnya tidak ada yang mencantumkan gambar Jokowi. Padahal APK itu sebagai sumber informasi bagi rakyat. Ketika 1 APK bisa dilihat maka beberapa kepentingan (raihan suara) bakal lebih bagus,\" tegasnya. Politisi PDI-P asal desa Ligung kecamatan Ligung ini mengungkapkan, dia lebih mementingkan kemenangan Jokowi-Ma\'ruf ketimbang dirinya sebagai caleg DPR RI Dapil Sumedang, Majalengka, Subang (SMS). Alasannya sudah jelas ketika Jokowi kembali terpilih kedua kalinya sebagai presiden, maka akan lebih bergaining dalam membawa aspirasi masyarakat Majalengka. Pasalnya, kedepan kabupaten Majalengka itu bakal ditetapkan kota metropolitan Majalengka Raya. Sehingga ini merupakan modal besar akan membawa masyarakat Majalengka untuk mendapatkan kesempatan peluang berbagai sektor. \"Meski secara nasional nantinya Jokowi-Ma\'ruf menang, tetapi di Majalengka kalah saya juga malu. Modal apa yang saya bawa meski saya menang namun Jokowi-Ma\'ruf kalah. Akan tetapi saya yakin kalau pak Jokowi itu tidak membeda-bedakan masyarakat. Target suara Jokowi-Ma\'ruf di kota angin ini dirasa cukup berat, namun dengan kebersamaan bakal memperoleh hasil maksimal,\" tandasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: