4 Nelayan Indramayu Hilang di Perairan Karawang

4 Nelayan Indramayu Hilang di Perairan Karawang

INDRAMAYU - Kapal nelayan Sinar Laut yang ditumpangi sembilan anak buah kapal (ABK) dan satu nakhoda asal Indramayu tenggelam di perairan laut Karawang. Akibat kejadian itu, empat orang dilaporkan hilang. Sementara enam orang lainnya selamat. Keempat korban hilang itu salah satunya Dray (24), warga Desa Pranti, Kecamatan Kandanghaur. Kemudian Amad (18) warga Jenguk, Indramayu, Asep (35) dan Husin (19) warga Gabus Wetan, Blok Kali Kulon, Indramayu. Sementara enam korban selamat adalah Tarjono (23), Renaldi (20), Azis (24) dan Nahkoda, Supardi (42). Ketiganya warga Parean, Kandanghaur, serta Waskani (18) warga Haurgeulis dan Alif (18) asal Gabus Wetan. Menurut informasi, kapal Sinar Laut tersebut tenggelam Senin (11/2) sekitar pukul 09.00 WIB, akibat dihantam gelombang. Saat itu para ABK sedang memancing cumi dengan kondisi kapal Lego jangkar. Tiba-tiba datang ombak besar dan menerjang kapal asal Indramayu tersebut. Hantaman ombak besar itu mengakibatkan kapal terbalik. Sehingga Nakhoda dan sembilan ABK-nya tercebur ke laut. Enam orang, di antaranya nakhoda berhasil ditolong kapal nelayan lainnya. Mereka selamat karena berlindung di atas kapalnya yang terbalik sebelum tenggelam. Komandan Kapal VIII-1006 Ditpolairud Polda Jabar pangkalan kapal Eretan Bripka Masnudin membenarkan adanya kapal tenggelam asal Indramayu di perairan Karawang. Masnudin mengatakan, petugas tim SAR hingga kini sedang melakukan pencarian terhadap empat ABK yang dilaporkan hilang. \"Kami di sini menunggu informasi dan instruksi, karena nelayan yang hilang itu berasal dari Indramayu. Kebanyakan waga Parean, Kandanghaur. Kapal cumi (Sinar Laut, red) tersebut tenggelam di perairan Sadewa Karawang, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, dengan kordinat LS 05° 106\' 021\", BT 107° 04\' 986\",\" kata Masnudin, Selasa (12/2). Menurut Masnudin, petugas Polairud Pangkalan kapal Eretan akan melakukan patroli dan memantau perairan Indramayu wilayah barat. Hal itu dilakukan untuk mencari kemungkinan korban yang hilang terbawa arus hingga ke wilayah perairan Indramayu. (kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: