Google-Facebook Renggut Iklan Media Publik

Google-Facebook Renggut Iklan Media Publik

INGGRIS - Internet mungkin berusia 35 tahun. Tetapi dampak sejatinya pada jurnalisme baru terasa pada dekade terakhir. Maraknya berita palsu dan kampanye disinformasi menjadi hal yang lumrah, sama seperti jumlah jurnalis garis depan menurun tajam. Pada periode yang sama, duopoli Google dan Facebook telah merenggut pendapatan iklan dari penerbit berita. Sementara algoritme mereka telah menggantikan editor yang terampil untuk menjadi pengontrol informasi. Penelitian dengan jelas menunjukkan, penurunan kebebasan pers merusak demokrasi. Pada 2018, pemerintah Inggris meluncurkan tinjauan independen untuk menemukan apa yang bisa dilakukan untuk mempertahankan jurnalisme berkualitas tinggi. Setelah satu tahun pengumpulan bukti, tinjauan yang dipimpin jurnalis veteran Inggris Frances Cairncross diterbitkan dalam laporan setebal 157 halaman. Tinjauan itu menawarkan beberapa rekomendasi, mulai dari memasang regulator hingga mengendalikan kekuatan platform teknologi seperti Google dan Facebook untuk mendukung inovasi dalam jurnalisme melalui hibah langsung. Rekomendasi tersebut mencakup, penyelidikan kompetisi dan otoritas pasar dalam industri iklan online, kode perilaku baru untuk memastikan jurnalisme online berkualitas dan tanpa PPN pada publikasi online Tinjauan Cairncross merekomendasikan regulator harus mengawasi raksasa teknologi seperti Google dan Facebook, untuk memastikan konten berita mereka memiliki kualitas guna meningkatkan kepercayaan. Selain itu, akses publikasi berita online ke pendapatan iklan perlu didukung. Terlebih juga, direkomendasikan regulator penyiaran Ofcom harus melakukan eksplorasi dampak pasar dari BBC News. Ulasan itu mengatakan, perusahaan teknologi seperti Google dan Facebook menyerap bagian terbesar dari pendapatan iklan online, yang membuat sulit bagi penerbit tradisional, seperti surat kabar, untuk bersaing. Untuk mengatasi hal ini, tinjauan menyarankan pembuatan kode perilaku baru. Termasuk aturan seperti tidak memaksakan perangkat lunak periklanan mereka sendiri pada penerbit berita. \"Sementara setiap platform harus menemukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan pengguna khusus mereka. Upaya mereka harus ditempatkan di bawah pengawasan peraturan tugas ini terlalu penting untuk diserahkan sepenuhnya kepada penilaian entitas komersial,\" kata tinjauan tersebut. Sekretaris Kebudayaan Jeremy Wright menyambut baik temuan ini. Dia mengatakan sejumlah rekomendasi dapat ditindaklanjuti segera, sementara yang lain akan membutuhkan pertimbangan cermat lebih lanjut. \"Demokrasi yang sehat membutuhkan jurnalisme berkualitas tinggi dan laporan ini menjabarkan tantangan untuk menempatkan media berita kita pada pijakan yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan, dalam menghadapi perubahan teknologi dan meningkatnya disinformasi,\" kata Jeremy. (der/bbc/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: