Gadis 17 Tahun Diduga Dibunuh, Ditemukan di Bawah Tumpukan Batang Pisang
CIREBON-Seorang gadis remaja (17) tewas saat menjalani perawatan di RSUD Waled, Rabu (13/2). Korban sebelumnya ditemukan tidak sadarkan diri dengan kondisi mulut berbusa di Desa Pasuruan Kecamatan Pabedilan, Senin (11/2). Sempat ramai di media sosial (medsos) diduga sebagai korban overdosis, belakangan dugaan malah mengarah ke aksi dugaan pembunuhan. Pasalnya, saat ditemukan korban berada di bawah tumpukan batang pohon pisang. Kuwu Desa Ambulu, Sunaji saat dihubungi Radar Cirebon mengatakan, korban tersebut adalah warganya. Dikatakannya, dugaan aksi pembunuhan tersebut menguat berdasarkan beberapa kejanggalan yang terjadi. Selain itu beberapa barang korban yang hilang juga menguatkan dugaan pembunuhan tersebut. “Korban pamit dari rumah katanya mau ke ATM, bawa HP sepeda motor dan dompet. Saat ditemukan barang-barang korban tersebut tidak ada dan tidak ditemukan sampai sekarang,” ujar Sunaji. Diterangkan Sunaji, peristiwa tersebut terjadi Senin (11/2) siang. Dari informasi yang ia terima saat itu ada seorang warga yang hendak mencari rumput melewati lokasi kejadian. Saat berjalan, orang tersebut tidak disengaja bagian kakinya menyenggol kaki korban yang tertutupi tumpukan pohon pisang. “Dari situ kemudian warga geger, setelah dilihat masih hidup, akhirnya warga sekitar cari pertolongan dan kebetulan ada warga kami yang melintas dan kenal. Pemdes pun langsung bergerak dan dibantu warga sekitar mengevakuasi korban ke RS Waled untuk mendapatkan pertolongan,” imbuhnya. Korban pun sempat menjalani perawatan selama dua hari, namun kondisi kesehatannya terus menurun sampai, Selasa (12/2) malam, korban akhirnya meninggal dunia. “Rencananya tadi pagi (Rabu, red) dimakamkan, cuma karena banyak kejanggalan dan melihat bahwa kasus ini adalah dugaan pembunuhan akhirnya pihak keluarga sepakat untuk diotopsi, dibawanya ke Bandung karena alatnya lebih lengkap,” jelasnya. Kejanggalan lainnya, menurut Sunaji, korban baru datang dari Jakarta sekitar dua sampai tiga harian sehingga sangat kecil kemungkinan korban terlibat dengan kelompok atau komunitas negatif. Ia pun meminta masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan jika korban meninggal karena overdosis dan lebih baik menunggu hasil penyelidikan Polsek Pabedilan terkait perkembangan kasusnya. “Ada informasi juga, katanya ada yang sempat melihat ada lima orang di sekitar TKP sebelum penemuan tubuh korban, perkembangannya seperti apa sekarang, ya kita tunggu keterangan dari kepolisian terkait hasil otopsi dan pengembangan kasusnya,” paparnya. Korban sendiri menurut Sunaji, dibawa ke Bandung untuk diotopsi pada Rabu (13/2), dimana pihak keluarga dan perwakilan pemdes ikut dalam rombongan tersebut. “Informasi yang saya terima, saat ini otopsi sudah selesai dan jenazah sedang diberangkatkan menuju Cirebon,” tambah Kuwu Sunaji yang dihubungi wartawan koran ini sekitar pukul 22.00 WIB. Sementara itu, Ketua Nelayan Desa Ambulu, Samsurudin mengakui, jika informasi kejadian tersebut sudah beredar luas di masyarakat Desa Ambulu. Bahkan, menurutnya saat ini jenazah gadis malang tersebut sedang diotopsi di Bandung untuk mengetahui penyebab kematian korban. “Iya, diumumkan tadi pagi meninggalnya, saat ini jenazah masih di Bandung di otopsi. Kalau penyebabnya saya kurang tahu tapi yang pasti korban ditemukan tak sadarkan diri di Desa Pasuruan beberapa hari yang lalu,” ujarnya. (dri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: