Jumlah Peksos Masih Kurang, Persoalan PMKS Tidak Bisa Ditangani Maksimal

Jumlah Peksos Masih Kurang, Persoalan PMKS Tidak Bisa Ditangani Maksimal

CIREBON-Jumlah Pekerja Sosial (Peksos) di Kabupaten Cirebon saat ini masih jauh dari ideal. Untuk meng-cover seluruh wilayah Kabupaten Cirebon, Pemkab Cirebon saat ini hanya memilik 10 orang pekerja sosial. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon H Maryono saat ditemui Radar Cirebon. Menurutnya, keberadaan pekerja sosial sendiri sebanarnya sangat penting dan sangat dibutuhkan. Terlebih, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Cirebon terdapat persoalan dengan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). “Sangat kurang sekali jumlahnya, sebenarnya kita butuh tapi tentunya menyesuaikan tenaga yang tersedia. Untuk sekarang jumlah pekerja sosial itu ada 10 orang, dengan jumlah tersebut kita harus mengcover seluruh wilayah Kabupaten Cirebon, tentunya jika disebut ideal ya tentunya sangat kurang,” ujarnya. Menurutnya, paling tidak untuk meng-cover seluruh wilayah Kabupaten Cirebon H Maryono mengungkapkan paling tidak dibutuhkan satu orang pekerja sosial untuk satu kecamatan. “Kalau idealnya ya satu kecamatan satu peksos. Kan nanti jadinya fokus satu peksos bisa meng-cover sampai 10 desa bahkan ada yang lebih. Harapan kita tahun ini ada penambahan, kita belum tahu formulanya tapi penambahan itu sudah pernah kita ajukan,” imbuhnya. Untuk PMKS di Kabupaten Cirebon sendiri, menurut H Maryono, jumlahnya cukup banyak dan hampir merata tersebar dari mulai wilayah utara sampai timur hingga ke wilayah barat Kabupaten Cirebon. “Datanya ada di kantor, tapi jumlahnya cukup banyak dan cukup merata. Sebagai contoh untuk penyandang masalah disabilitas saja jumlahnya sekitar 1800 orang, PMKS cukup banyak di Kabupaten Cirebon,” bebernya. Saat ini, menurutnya, kurangnya tenaga pekerja sosial menjadi salah satu faktor sulitnya penyelesaian persoalan PMKS di Kabupaten Cirebon. Untuk mencari tenaga pekerja sosial, juga tidak mudah karena harus memenuhi beberapa kriteria. “Ada 26 indikator masalah PMKS, seperti anak terlantar, penyandang disablitas, anak jalanan, anak berhadapan dengan hukum,anak yang memerlukan perlakuan khusus, gelandangan, dan masih banyak lagi. Tentunya yangmenjadi pekerja sosial harus paham dan tahu penanganan masalah-masalah yang ada di indikator PMKS,” ungkapnya. Sementara itu, Penjabat Bupati Cirebon Dr Ir H Dicky Saromi MSc menuturkan penyelesaian masalahPMKS menjadi salah satu concern Pemkab Cirebon. Hari Jumat (15/2), dirinya mengunjungi tak kurang dari tiga lokasi yayasan atau panti yang seluruhnya dikelola oleh yayasan yang bukan milik pemkab ataupun pemprov. “Sesuai undang-undang dan peraturan yang ada, panti itu merupakan kewenangan pemerintah provinsi, sehingga saya salut dan sangat mengapresiasi ada orang-orang yang berbuat untuk kemanusian dengan membantu anak-anak terlantar, bayi yang dibuang anak berhadapan dengan hukum. Karena kewenangan provinsi, Pemerintah Kabupaten akan berfokus kepada penanganan di rumah singgah,” katanya. Secara teknis, lanjut Dicky, rumah singgah milik Pemkab Cirebon akan melakukan upaya maksimal penanganan klien atau penyandang masalah PMKS sehingga saat nanti dikirim  ke panti milik pemprov bisa tertangani dengan baik. “Saat ini kita hanya punya satu rumah singgah, idealnya harus ada tiga menurut saya. Nanti bisa di Tengah dan Barat Cirebon, ini yang sudah ada kan di wilayah Timur saja menampung persoalan PMKS diseluruh kabupaten, kita akan rehab kembali rumah singgah yang sudah ada ini agar lebih representatif,” ungkapnya. Terpisah, Kepala UPT PPKS Lemahabang Hj Uun Kurniasih berterimaksih sekali dengan kunjungan Penjabat Bupati Cirebon dan membantu memberi masukan serta support untuk pengembangan rumah singgah. “Mudah-mudahan apa yang disampaikan bupati tadi bisa membuat kita semua yang ada di Dinas Sosial menajdi terpacu lagi dalam memberikan pelayanan ke masyarakat, penyelesaian masalah PMKS adalah tugas kita bersama,” ujarnya. Sebelum bertandang ke UPT PPKS Lemahabang atau rumah singgah, Penjabat Bupati Cirebon menyempatkan berkunjung dan berkomunikasi dengan sejumlah penyandang PMKS di beberapa yayasan atau panti yang ada di Kabupaten Cirebon, salah satunya yayasan rumah aman Wadkref di Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: