Indonesia-Rusia Tingkatkan Kerja Sama Dalam Pemberantasan Kejahatan Siber
Indonesia dan Rusia sepakat untuk memperkuat kerja sama kedua negara di bidang keamanan, khususnya pemberantasan terorisme, keamanan siber, serta penanggulangan bencana.
Kesepakatan tersebut antara lain sebagai hasil Forum Konsultasi Bilateral Ke-5 Indonesia-Rusia di bidang keamanan yang dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Wiranto, dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Nikolay Patrushev, di Moskow (13/2/2019).
Pertemuan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari lembaga terkait kedua negara. Di antara delegasi Indonesia yang hadir adalah Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Belarus, M. Wahid Supriyadi, pejabat Kementerian Hukum dan HAM, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Pertahanan, termasuk Direktur Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Muhammad Anshor.
Kedua pihak membahas berbagai isu bilateral yang menjadi kepentingan bersama, seperti radikalisme, pemberantasan dan pencegahan peredaran obat terlarang, penanganan situasi tanggap darurat bencana alam.
Menko Wiranto menegaskan komitmen Indonesia untuk terus menjalin kerja sama dengan Rusia dalam bidang alutsista yang disertai dengan kerja sama alih teknologi.
Kedua pihak juga sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam pencegahan terorisme, termasuk tukar menukar informasi data teroris dan sumber jalur keuangan bagi pendanaan terorisme. Selain itu, kedua pihak berkomitmen untuk memperluas kerja sama di bidang monitoring system atas lalu lintas keuangan perdagangan narkoba yang diduga menjadi sumber pendanaan kegiatan terorisme.
Dalam pertemuan dibahas juga penguatan kerja sama dan pemeilharaan stabilitas dan keamanan kawasan dan global, karena kawasan yang stabil dan aman akan mendorong peningkatan ekonomi dan menciptakan kesejahateraan bagi negara-negara di kawasan.
Dalam konteks tersebut, Indonesia menyambut baik dukungan Rusia terhadap konsep Indo-Pasifik yang diajukan Indonesia yang menurut Rusia lebih realistis dan mengakui peran sentral ASEAN. Sementara itu, Rusia mengharapkan dukungan Indonesia, selaku koordinator kerja sama ASEAN-Rusia saat ini, untuk mendorong terwujudnya kerja sama yang lebih konkrit antara ASEAN dengan Shanghai Cooperation Organization (SCO).
Selama berada di Moskow, Menko Wiranto juga melakukan kunjungan ke Radio Technics Institute (RTI) dan Rosskosmos (State Corporation for Space Activities) untuk melihat kemampuan tekonologi Rusia dalam penanganan, pengendalian serta memprediksi terjadinya bencana alam.
Dubes Wahid mengatakan bahwa Menko Wiranto tertarik dengan kemampuan teknologi Rusia dalam memprediksi kemungkinan terjadinya bencana yang selanjutnya akan mempertimbangkan untuk mendorong instansi terkait di Indonesia untuk membangun kerja sama di bidang penanggulangan bencana dengan Rusia.
Konsultasi Bilateral Menko Wiranto dengan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Patrushev di Moskow tersebut merupakan pertemuan yang rutin dilaksanakan tiap tahun dan tempatnya secara bergantian. Pertemuan selanjutnya yang keenam direncanakan akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2020. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: