Tiket Pesawat Naik, Cirebon Tak Terdampak Langsung, Penerbangan Tersentral di Bandung-Jakarta

Tiket Pesawat Naik, Cirebon Tak Terdampak Langsung, Penerbangan Tersentral di Bandung-Jakarta

CIREB0N-Kenaikan harga tiket maspakai penerbangan untuk rute domestik berdampak pada pariwisata. Hal tersebut menjadikan sebagian masyarakat menunda melakukan perjalanan wisata. Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Ciayumajakuning Andri Hermawan mengungkapkan, naiknya harga tiket penerbangan otomatis menjadikan harga paket wisata terjadi penyesuaian. Dampaknya, kata dia, sebagian memilih melakukan penundaan yang menjadikan wisata menurun. Apalagi untuk Ciayumajakuning yang baru bergerak dengan adanya bandara BIJB Kertajati, menjadi agak terhambat.  \"Ini membuat orang menunda perjalanan ke suatu tempat,\" katanya kepada Radar Cirebon. Menurutnya, bila hal tersebut didiamkan ke depan masyarakat memilih wisata luar negeri (negara-negara Asia) yang harganya relatif lebih murah dibandingkan domestik. Hal tersebut bisa menjadikan perputaran uang secara ekonomi yang idealnya di dalam negeri, menjadi di luar negeri. Untuk itu,  Asita dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong agar harga tidak terlalu tinggi. Tujuannya agar wisata domestik dapat berkembang. Baik itu diminati wisatawan lokal maupun asing.  \"Harapannya untuk harga tiket lebih dikendalikan karena akibatnya tidak hanya penundaan tetapi juga bisa berdampak pada wisata domestik,\" tegasnya. Sementara itu, Bintang pemilik Hawwa Tour and Travel mengungkapkan, untuk Cirebon tidak berdampak secara langsung. Pasalnya, saat ini penerbangan langsung ke sejumlah daerah di Indonesia masih melalui Jakarta atau Bandung. Namun, secara umum dampak terhadap pariwisata adalah terjadi penundaan untuk berwisata, khususnya domestik. Mengingat Indonesia adalah negara kepualauan, maka transportasi udara adalah sesuatu yang vital. \"Akhirnya setelah dihitung harga, tidak jadi pergi atau ditunda,\" jelasnya. Di sisi lain, ada pula yang membandingkan dengan harga paket wisata ke luar negeri yang relatif lebih terjangkau, pasca kenaikan harga tiket pesawat. Misalnya, tur tiga negara Malaysia, Singapura, dan Thailand sekitar Rp5 jutaan.  \"Ada juga yang menghitung misalnya ke Singapura saja tidak segitu,\" ungkapnya. Owner @tomatwisata, Eko Ardi Nugraha juga menyatakan hal serupa. Tiket penerbangan yang mahal sangat berdampak pada usahanya. Terutama untuk penerbangan tujuan domsetik seperti Bali yang merupakan destinasi utama. Disebutkan dia, di Januari ada empat order paket wisata tour Bali yang di-pending dan cancel. Di bulan Februari ada dua yang pending tapi masih ada dua dalam posisi on progress. “Yang on progress masih nuggu tiket pesawat murah,\" tuturnya. Meski begitu, ada juga yang mengalihkan tujuan wisatanya ke luar negeri seperti Singapura dan Thailand. Hal ini dipilih karena harga tiket pesawat yang cenderung lebih murah dibandingkan domsetik. Untuk Januari dan Februari ini sudah ada dua customer yang mengalihkan tujuannya ke Thailand dengan alesan tiket ke Bali mahal.  Bahkan ada rombongan lebih dari 10 orang yang terpaksa menggunakan jalur darat ke Bali untuk menyiasati harga tiket yang mahal. Pihaknya berharap pemerintah segera normalisasi harga tiket pesawat agar usaha tour travel bisa kembali jalan. Padahal pemerintah saat ini sedang memajukan pariwisata domestik dengan banyak promo hotel dan tempat wisata tapi justru harga tiket pesawatnya naik. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: