Bangun Embrio Bisnis Kerajinan
BANDUNG–Bagi warga Jawa Barat ingin mencari barang-barang kerajinan dan memasarkan hasil karya seninya, saat ini tidak perlu repot-repot. Pasalnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat telah menyediakan mal tematik sebagai wadah berkumpulnya para pengrajin untuk berbisnis. Mal tersebut bernama Rupa-rupi Handycraft Market yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Bandung. Mal tersebut langsung diresmikan oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Atalia Prayatya, Kamis (14/2). Menurut Atalia, kehadiran mal tematik ini dapat mempermudah penggemar handicraft saat akan hunting barang. Karena biasanya, ketika mereka ingin belanja, harus menunggu event exhibition atau pameran. Sehingga, adanya mal ini, tentu lebih praktis dan dapat menghemat waktu. “Kini sudah hadir one stop shopping mall yang menyediakan semua kebutuhan yang berhubungan dengan barang-barang kerajinan dan juga fashion tradisional seperti batik,” tuturnya. Kehadiran mal ini merupakan perwujudan dari mimpi bersama, yang sejak dulu diidam-idamkan oleh pelaku seni dan pengusaha kerajinan. “Awalnya, dari diskusi-diskusi pada eksebisi dan pameran, akhirnya sekarang kita sudah punya mal tematik,” imbuhnya. Selain wadah bagi pelaku seni dan pengusaha kerajinan, mal ini juga akan menjadi satu destinasi wisata baru di Kota Bandung. “Saya kira, ini bisa menjadi salah satu daya dukung pariwisata Kota Bandung karena banyak hal yang bisa dijual. Tidak hanya barang jadi, tapi bahan baku pun ada di sini,” terangnya. Mengenai kantor Dekranasda yang juga sama memajang sejumlah kerajinan khas Jawa Barat, pihaknya tidak mempersoalkan. Mengingat, yang ada di Dekranasda hanya perwakilan dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. “Tapi, kalau di mal ini banyak ragamnya, bisa lebih dari satu kerajinan yang berasal dari satu daerah,” bebernya. Sementara, Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jawa Barat, Hedy Yamasari menambahkan, dari 369 tenan yang tersedia, saat ini sekitar 290 sampai 300 tenan sudah terisi. Tenan-tenan tersebut diisi oleh para pengrajin yang mendukung bahan baku dan bahan jadi kerajinan. Yang juga menaungi para UKM di Jawa Barat. “Mal tematik ini merupakan embrio dari usaha kita semua. Maka, sesuai niat kami, berawal dari mal tematik ini, kami bisa berangkat bersama-sama menembus pasar global,\" tambah Hedy. Perlu diketahui, selain untuk berniaga, mal ini juga akan sering diadakan workshop atau pelatihan yang berkaitan dengan skill membuat handicraft. Di samping itu, di sini, para perajin akan dibekali ilmu pemasaran bisnis ataupun pembekalan-pembekalan lainnya yang terkait dengan kerajinan. (jun/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: