Kasihan, Sepi Pembeli, Pedagang di Selter Pujabon Pilih Libur Dagang

Kasihan, Sepi Pembeli, Pedagang di Selter Pujabon Pilih Libur Dagang

CIREBON-Lebih dari 20 hari pedagang kaki lima yang kini menempati Pusat Jajanan Cirebon (Pujabon) atau Selter Cipto. Dengan kondisi yang sepi pengunjung, para pedagang mencoba terus bertahan. Namun bertahan di tengah kerugian yang terus menerus terjadi setiap harinya, membuat mereka berfikir ulang. Berdasarkan pantauan Radar Cirebon, Minggu (24/2), pedagang yang masih berjualan di selter hanya tinggal beberapa  saja. Selter Cipto memang tidak pernah penuh diisi oleh para pedagang. Sejak pertama kali di-launching oleh para pengurus Pujabon, pedagang yang berjualan di Selter Cipto berjumlah tidak lebih dari 25 saja. Padahal, di selter tersebut tersedia 70 lapak dan 48 diantaranya sudah dimiliki oleh PKL yang terdata. PKL tersebut adalah PKL yang sebelumnya berjualan di Jl Sudarsono, Jl Cipto Mangunkusumo dan di Jl Pemuda. Koordinator Selter Pujabon Ade Prianto mengatakan, pengurus telah melakukan beberapa gebrakan untuk meramaikan pujabon. beberapa kegiatan pun telah direncanakan akan digelar. Diharapkan kegiatan tersebut bisa menarik masyarakat untung berkunjung dan membeli produk kuliner penghuni selter atau pujabon. Namun upaya tersebut akan terasa sia-sia kalau satu persatu penghuninya memilih tidak berjualan karena sepinya pengunjung. Dirinya menagih janji dan perhatian dari pemerintah terhadap para pedagang di Selter Cipto. \"Sebetulnya kami itu, ingin agar selter ini. Kita harapkan pemerintah mendukung. Ikut meramaikan,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Ade menyebutkan dengan hadirnya walikota ke selter, minimal bisa ikut menambah keramaian. Sehingga para pedagang kaki lima juga bisa pindah berdagang di selter. Selama ini, pedagang seolah disuruh untuk meramaikan selter terlebih dahulu. \"Ya jangan datangnya pas ramai, kita butuh support dari pemerintah. Di beberapa selter kota lain juga begitu, mereka bikin selter, walikota pertama kali datang ke selter mengajak masyarakat pejabat untuk bisa datang ke selter,\" jelasnya. Sebelumnya, para pedagang mengaku bingung. Salah satu pedagang, Ine mengaku lebih banyak menganggur daripada melayani pembeli. Sudah sejak pagi hari sampai jam makan siang datang, pedagang soto dan nasi lengko itu belum mendapatkan pembeli. Tentunya, kondisi tersebut berbeda 180 derajat saat dia berjualan di depan IGD RS Sunan Gunung Jati di Jl Sudarsono. \"Pas kemaren ada launching, sekarang sepi terus,” katanya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: