Ini Kata BPBD Soal Pergerakan Tanah di Sindangwangi Majalengka

Ini Kata BPBD Soal Pergerakan Tanah di Sindangwangi Majalengka

MAJALENGKA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka menyebutkan bahwa bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Jurukleut, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka itu bukan bencana yang terjadi pada tahun 2019 ini. Melainkan terjadi pada tahun 2018. \"Tepatnya pada tanggal 28 Febuari 2018 yang lokasinya berada di RT 03  RW04, Blok Wage 3, Desa Jerukleut, dan penyebab bencana diakibatkan dengan curah hujan intensitas tinggi .\"ungkap Indrayanto Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Majalengka saat ditemui Radar Majalengka, Senin (25/2). Dirinya juga menjelaskan bahwa akibat kerusakan yang disebabkan bencana pergerakan tanah yang terjadi pada tahun 2018 itu mengakibatkan 9 rumah dengan 9 KK 47 jiwa terdampak. \"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja 4 KK harus menguangsi ke kerabatnya. Namun itu kondisi pada tahun 2018 dan saat ini BPBD masih melakukan pemantauan secara berkala terhadap peristiwa tersebut.\"jelasnya. Dirinya juga menambahkan selain melakukan penanganan terhadap bencana itu. BPBD juga pada 26 Feburi 2018 lalu telah melayangkan surat permohonan bantuan kejian teknis tentang bencana alam pergerakan tanah ke kementerian energi dan sumber daya mineral badan geologi. Melaporkan bahwa pada tahun 2018 titik potensi bencana pergerakan tanah di Kabupaten Majalengka terdapat di 4 Kecamatan yakni berada di wilayah Kecamatan Talaga, Kecamatan Sindangwangi dan Bantujeg dan hasil telah keluar pada 29 Maret 2018 lalu. Dirinya juga menjelaskan bahwa titik potensi bencana pergerakan tanah Di Kecamatan sindawangi terdapat sebanyak enam titik yang tersebar di empat desa. Titik-titik itu yakni di Blok Tegalsari (Desa Jerukleeut), Blok Desalama, Sinapeul Desa Ujungberung, Blok Ciloa Desa Lengkong Kulon, serta Blok Manis dan Blok Pahing Desa Sindangwangi. Serta Titik-titik lainnya yaitu ada di Desa Cibereum Kecamatan Talaga, Desa Kubangsari Kecamatan Bantarujeg, dan Desa Sinargalih, Kecamatan Lemahsugih. \" Pada 2019 ini, BPBD kembali mencatat beberapa daerah yang juga memiliki potensi terjadinya pergerakan tanah. Potensi pergerakan tanah terbaru itu yakni di Desa Cimangguhilir dan Salawangi, Kecamatan Bantarujeg, serta Desa Cimumcang Kecamatan Malausma dan sejauh ini sudah kami sampaikan ke Badan Geologi.\"tambahnya. (Bae)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: