TPID Dorong Daerah Kendalikan Inflasi

TPID Dorong Daerah Kendalikan Inflasi

CIREBON-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sewilayah Ciayumajakuning kembali menggelar High Level Meeting (HLM), dengan mengundang Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat. Pertemuan yang mengusung tema Kerja Sama Antar Daerah Mendukung Inflasi Terkendali di Wilayah Ciayumajakuning ini, diadakan di Ruang Pertemuan Santika Hotel Kota Cirebon. Dihadiri jajaran pejabat atau petinggi masing-masing lembaga terkait. Kegiatan HLM TPID Ciayumajakuning dipimpin Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Pribadi Santosa dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, M Abdul Majid Ikram. Dua tokoh ini berharap, HLM TPID se-Ciayumajakuning ini, mampu memberikan kontribusi positif atau rekomendasi bermanfaat bagi pengendalian inflasi, sekaligus pengembangan ekonomi di wilayah Ciayumajakuning. Dalam paparan awal yang disajikan BPS Kota Cirebon sebagai satu-satunya kota yang dihitung SBH di wilayah Ciayumajakuning, diperoleh informasi bahwa pencapaian inflasi Kota Cirebon mewakili wilayah Ciayumajakuning sampai saat ini, masih di dalam target inflasi nasional. Pencapaian inflasi Kota Cirebon pada bulan Februari 2019, deflasi -0,16% (mtm), 1,21% (yoy), 0,04% (ytd) didorong oleh deflasi volatile food dan administered price. Pencapaian deflasi Kota Cirebon menjadi deflasi yang lebih tinggi, jika dibanding dengan nasional - 0,08% (mtm) dan Jawa Barat - 0,05% (mtm). Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, M Abdul Majid Ikram menuturkan, beberapa poin yang dibahas di dalam pertemuan HLM TPID kali ini, lebih mengulas bagaimana daerah di wilayah Ciayumajakuning mengenali potensi masing-masing daerahnya, yang masih perlu dioptimalkan. \"Kerja sama antar daerah menjadi hal yang wajib direalisasikan dan terus dikembangkan, agar wilayah Ciayumajakuning mampu mempertahankan kestabilan inflasi di dalam, bahkan di bawah range target inflasi nasional 3% + 1%,\" tuturnya. Optimalisasi BIJB di Kabupaten Majalengka, juga menjadi salah satu topik yang dibahas di dalam kegiatan HLM TPID kali ini. Diharapkan, dengan adanya BIJB, maka seluruh Pemda di Ciayumajakuning, dapat memanfaatkannya, memperkenalkan bandara sekaligus memperkenalkan pariwisata wilayah Ciayumajakuning. Sehingga, membuat calon pengunjung akan tertarik datang berkunjung. \"Hal lain, kondisi banyaknya lahan yang beralih fungsi menjadi perhatian khusus bagi setiap daerah, terutama terkait bagaimana komoditas pangan tidak sampai kekurangan suplai,\" jelasnya. Kegiatan HLM pun menghasilkan beberapa rekomendasi. Di antaranya fenomena alih fungsi lahan di wilayah Ciayumajakuning perlu segera dibatasi, salah satunya melalui perda yang melindungi lahan-lahan produktif. Kemudian, meningkatkan kerja sama antar daerah dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan di wilayah Ciayumajakuning. Selanjutnya, penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan yang bertindak selaku distributor channel dan marketplace. Lalu, pengembangan dan penguatan program Kampung Peduli Inflasi. “Sinergi antar daerah di wilayah Ciayumajakuning dalam pengembangan pariwisata juga penting. Untuk mewujudkan peningkatan perekonomian dan pentingnya neraca pangan dalam mendukung perumusan kebijakan yang tepat sasaran dan efektif,” pungkasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: