Dorong Elektabilitas Jokowi-Amin
MAJALENGKA-Ketua Tim Kemenangan Daerah (TKD) Jokowi-Amin, Dr H Sutrisno SE MSi mengatakan turunnya elektabilitas Jokowi di Jawa Barat harus disikapi serius. Para tim sukses dan relawan harus bergerak masif untuk bisa menaikkan suara pada Pilpres April mendatang. Saat menghadiri deklarasi kemenangan Jokowi-Amin di Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya, Selasa (12/3), Sutrisno menyebutkan tidak ada jalan lain untuk menaikkan elektabilitas Jokowi-Ma\'ruf Amin di Jawa Barat kecuali melakukan gerakan masif Nahdlatul Ulama dengan Fatayat NU dan para kiainya. \"Tertu bergerak masif dengan merapatkan barisan,. Para caleg juga jangan memikirkan diri sendiri saja. Para partai pengusung harus bersatu bahu membahu ditambah kekuatan relawan serta Nahdliyin. Insya Allah menang di Jawa Barat,\" katanya. Pihaknya mengimbau kepada kader dan relawan agar tidak terjebak dengan munculnya hoax. Pasalnya, kata dia, hoax menjadi salah satu hal yang memicu menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf Amin. \"Warga NU yang sudah terpatrikan hatinya agar lebih solid dan memaksimalkan dalam menyukseskan pasangan Jokowi-Amin. Ajak warga NU untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait pasangan nomor urut satu ini,\" pesannya. Politisi PDIP asal desa Ligung kecamatan Ligung ini menilai, pasangan calon nomor urut 01 sudah terbukti memajukan Indonesia dengan kebijakan yang dibuat. Jokowi mampu mewujudkan pembangunan yang merata. \"Apalagi sekarang didampingi Kiai Ma’ruf Amin. Pasti Indonesia akan lebih maju,” ungkapnya. Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Rancaputat, H Tino merasa bangga telah mengikuti deklarasi dukungan untuk kemenangan Jokowi-Ma’ruf. Ia mengatakan Jokowi-Ma’ruf Amin adalah paket komplit karena menggambarkan sosok nasionalis dan religius. \"Untuk suara Jokowi-Amin di Desa Rancaputat ini saya yakin bisa mencapai 65 persen. Karena kita orang NU melihat beliau (Ma\'ruf Amin) dan wajib untuk mendukung dan memenangkan guru sekaligus pimpinan kita semua,” tegasnya. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: