Bidik Potensi PAD Pariwisata, Beri Diskon PBB, Pemkab Cari Sumber Pendapatan Lain

Bidik Potensi PAD Pariwisata, Beri Diskon PBB, Pemkab Cari Sumber Pendapatan Lain

MAJALENGKA – Kebijakan pemberian insentif 25 persen kepada wajib pajak PBB di 9 kecamatan membuat potensi pendapatan daerah dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) akan berkurang sebesar Rp6,5 miliar. Untuk ‘menambal’ pendapatan itu, Pemkab Majalengka sedang berusaha menggali potensi lainnya yakni sektor pariwisata. Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd menjelaskan, pihaknya terus berupaya dan mengkaji berbagai peluang potensi daerah yang dapat menambah pundi-pundi PAD. Menurunnya potensi pendapatan dari sektor PBB, menurut Karna bukan menjadi kendala. Justru, sambung bupati, penurunan beban masyarakat dalam membayar PBB sebesar 25 persen di 9 Kecamatan itu, diharapkan dapat mengoptimalkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar PBB. Sehingga target pontesi PBB bisa terlampaui. Daripada tetap menerapkan standar tinggi, tapi tingkat kemacetan pembayaranya tinggi pula. “Kita terus berupaya mengkaji peluang potensi ini. Sudah dipetakan. Di Majalengka ini unggulanya adalah pariwisata, dan itu juga sudah diakui oleh Pak Gubernur. Bagaimana sektor pariwisata ini akan jadi lokomotif perekonomian, yang salah satu outcome-nya bermuara pada PAD,” ujar Karna. Seperti diketahui, banyak daerah yang telah berhasil menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan PAD. Untuk itu, Bupati Karna mengaku telah menginstruksikan OPD yang berkaitan untuk  menangkap peluang itu. “Dari wisata itu bisa tumbuh lapangan kerja, masyarakat bisa berjualan, memasarkan produk unggulan. Dan pengunjung dari mana-mana ke Majalengka makin banyak. Di situlah ada potensi yang bisa menimbulkan multiplier effect bagi masyarakat itu, termasuk bagi pemerintah,” paparnya. Hanya saja, yang sedang dipetakan saat ini adalah klasifikasi sektor wisata dari segi kepemilikan. Misalnya, jika lokasi itu murni milik pemerintah, maka pendapatannya pun bisa langsung dikelola pemerintah. Jika milik TNGC atau kehutanan itu bisa diajukan kemitraan sehingga pengelolaanya bagi hasil, dan lain sebagainya. Seperti diketahui, salah satu lokasi pariwisata yang berpotensi dikembangkan menjadi kawasan unggulan adalah bukit panyaweuyan di Argapura. Pontesi lokasi tersebut juga sudah diakui oleh Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil agar dapat dikembangkan menjadi destinasi pariwisata yang world clas. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: