Desa Ciborelang Terbersih, Iuran Pedagang Mudah dan Tidak Ada Bau Sampah
MAJALENGKA - Pasar Desa Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, dinilai satu-satunya pasar tradisional terbersih yang dimiliki Kabupaten Majalengka. Terpantau tidak ada sampah berserakan apalagi lumpur yang biasa ditemui di pasar tradisional lainnya. Lantai pasar di kawasan kios, lapak maupun los semuanya menggunakan lantai keramik berwarna putih. Sehingga ketika lantai terkena lumpur, sampah plastik atau daun berserakan akan terlihat jelas. Di Pasar Ciborelang yang dikelola oleh pemerintah desa setempat ini nyaris tidak terlihat sampah di lorong tempat pembeli melintas, ataupun di samping lapak para pedagang. Malah di lapak pedagang sayuran yang biasanya paling banyak memproduksi sampah, atau di kios milik penjual kue pasar dan pedagang ikan basah sekalipun nyaris tidak terlihat adanya sampah. Sampah-sampah yang diproduksi oleh para pedagang langsung dikemas di tempat sampah dan setiap saat diambil petugas kebersihan. Oleh karenanya walaupun di pasar tradisional, tetapi tidak mencium bau sampah atau kotor seperti halnya pasar tradisional lainnya. Kawasan parkirpun terpantau aman dan bersih. Terutama untuk parkir sepeda motor dan sepeda tersedia dua lokasi areal parkir yang nyaman dan teduh di dalam kawasan pasar. Disamping itu, soal retribusi terbilang cukup murah. Sejumlah pedagang mengaku kebersihan pasar dikelola bersama. Pedagang berkewajiban menyediakan tempat sampah yang setiap saat diambil petugas kebersihan. Untuk membayar kebersihan keamanan dan listrik cukup membayar Rp4 ribu hingga Rp7 ribu per hari. Salah seorang yang memiliki lapak di pasar tersebut, Maman menuturkan dirinya cukup merogoh kocek sebesar Rp 4 ribu saja. Soal harga barang dagangan juga, kata Maman di pasar tersebut cukup murah. Sama seperti pasar tradisional lain. Harga daging Rp120 ribu per kilogram, beras mulai Rp9 ribu hingga Rp13 ribu per kilogramnya. Sayuran juga cukup murah dan kiosnya lebih tertata. Kepala Desa Ciborelang, Abdul Toyib mengatakan, pasar tersebut adalah pasar desa yang baru dibangun dua tahun lalu. Luas pasarnya sekitar 6.800 meter persegi. Namun baru dibangun sekitar 5.600 meter persegi. Pasar tersebut dihuni sebanyak 800 pedagang, mereka menempati lapak, kios dan los. \"Para pedagang hanya dipungut retribusi sebesar Rp4 ribu hingga Rp7 ribu. Dana sebesar itu untuk biaya kebersihan, pemeliharaan pasar, keamanan, serta listrik bagi yang menggunakan penerangan listrik atau menggunakan barang elektronik,\" ujarnya, kemarin. Sementara soal kebersihan dan retribusi pasar serta keamanan hanya dipungut Rp4 ribu saja. Menempatkan 4 petugas kebersihan di pasar. Mereka diberikan gaji bulanan yang uangnya dipungut dari dana tersebut. Sekarang kondisi pasar bersih memang sebagai rencana awal yakni menciptakan pasar bersih dan sehat. Itu merupakan komitmen pihaknya dengan pedagang dan pengunjung pasar, tidak boleh ada sampah berserakan, semua harus patuh membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Murahnya retribusi tersebut, kata Toyib, demi para pedagang agar bisa nyaman dan lancar berjualan. Untuk pendapatan desa sementara diperoleh dari sektor lain seperti parkir, dana desa (DD), dana alokasi desa (DAD) dan lainnya. Ke depan pihaknya akan memusyawarahkan bersama pedagang, terkait pengelolaan pasar transparan dan hasilnya benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan umum, terutama masyarakat Desa Ciborelang. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: