OYO Indonesia Tumbuh Pesat
JAKARTA-Perfoma keuangan dan bisnis OYO Hotels and Homes selama 2018, meningkat pesat. Pertumbuhan bisnis OYO global mencapai 4,3 kali lipat dari tahun sebelumnya. Sedangkan di Indonesia, mencapai sepuluh kali lipat dalam waktu empat bulan sejak resmi beroperasi pada Oktober 2018. Chief Financial Officer OYO Hotels & Homes, Abhishek Gupta mengatakan, tahun 2018 adalah tahun yang luar biasa untuk OYO. Secara global OYO berhasil mengoperasikan lebih dari 458 ribu kamar dengan nilai run rate terealisasi mencapai USD 1,8 miliar per Desember 2018, yang menandakan pertumbuhan bisnis OYO 4,3 kali lipat year on year (yoy). ”Untuk itu, OYO terus berinvestasi di teknologi dan membangun kapabilitas kami bersama talenta terbaik di setiap negara tempat kami beroperasi,” ungkapnya, kemarin. Dari sisi jumlah malam kamar OYO yang terpakai, secara global mengalami peningkatan yang signifikan. Per Desember 2016, jumlahnya mencapai 6 juta dan meningkat menjadi 13 juta pada Desember 2017. Angka ini kembali melonjak signifikan menjadi 75 juta pada Desember 2018. Artinya, ada peningkatan 5,7 kali dibandingkan tahun sebelumnya. Di Indonesia, OYO telah mengalami pertumbuhan yang tidak kalah pesat, yakni sepuluh kali lipat hanya dalam waktu empat bulan sejak resmi beroperasi pada Oktober 2018. Di lebih dari 30 kota, OYO memiliki lebih dari 360 mitra hotel dan lebih dari 11,000 kamar, dengan tingkat hunian rata-rata meningkat sebesar 75 persen. Melalui teknologi dan kemampuan mentransformasi serta mengoperasikan hotel, setiap bulan OYO Hotels sukses menambah lebih dari 70 hotel ke dalam jaringannya. Targetnya, OYO akan menjangkau 100 kota sampai dengan akhir 2019. Abhishek menambahkan, OYO akan terus menjaga momentum sembari meningkatkan pengalaman menginap untuk masyarakat di dunia. Targetnya menjadi jaringan hotel terbesar di dunia. ”Pasar dalam bisnis perhotelan sangat besar dan terus berkembang sehingga menimbulkan kesenjangan antara pertumbuhan permintaan dan penawaran. Kami akan terus memberikan nilai lebih bagi para pemilik asset,” jelasnya. Pertumbuhan pendapatan OYO disokong fundamental bisnis yang kuat. Terutama di tiga aspek utama; kenaikan jumlah kamar eksklusif yang ditawarkan, kenaikan jumlah malam kamar yang terpakai sebesar 5,7 kali lipat, dan pertumbuhan pendapatan komisi yang konsisten. Kemitraan dengan OYO telah membantu peningkatan kualitas hotel lokal dan tingkat okupansi kamar hotelnya dari rata-rata dari 25 persen menjadi 65 persen. Hal ini terbukti mengoptimalkan tingkat penghunian properti para pemilik aset yang sebelumnya tidak maksimal. “OYO Hotels & Homes bersifat disruptif, namun saya lebih melihat OYO sebagai inovator yang melakukan transformasi cara pandang terhadap hotel kecil dan menghadirkan living space yang lebih baik bagi masyarakat global,” tambah Abhishek. Secara global, OYO Hotels kini telah hadir di lebih dari 500 kota di delapan negara seperti India, Tiongkok, Malaysia, Nepal, Inggris, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Indonesia, dan Filipina. Properti yang tergabung di jaringan OYO telah menampung tamu di lebih dari 13 ribu hotel dan 6 ribu rumah di seluruh dunia. (swn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: