Debat Cawapres: Sandiaga Uno Hentikan Ujian Nasional Tawarkan Penerusan Minat Bakat

Debat Cawapres: Sandiaga Uno Hentikan Ujian Nasional Tawarkan Penerusan Minat Bakat

Calon wakil presiden dari nomor urut dua Sandiaga Salahuddin Uno akan menghapuskan Ujian Nasional (UN) jika terpilih. https://twitter.com/Metro_TV/status/1107276864135921665?s=19 \"Kurikulum kita perbaiki agar memiliki fokus pada pembangunan karakter akhlakul karimah bahwa ujian nasional akan dihentikan dan digantikan dengan penerusan minat dan bakat,\" ujar Sandiaga pada segmen 1 Debat Ketiga Pilpres 2019, Minggu (17/3/2019). https://twitter.com/netmediatama/status/1107279961272967170?s=19 Ia mengatakan pihaknya akan memperbaiki kurikulum agar fokus pada akhlak yang mulia. \"Kami juga punya konsep sekolah \"link and match\" yang mana pemberi lapangan kerja tersambung dengan lembaga pendidikan,\" ujarnya. Sejak 2015, ujian nasional tidak lagi dijadikan penentu kelulusan dan lebih memprioritas Indeks Integritas ujian nasional atau IIUN. UN dijadikan untuk pemetaan pendidikan. Nilai UN juga mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Calon wakil presiden dari nomor urut dua Sandiaga Salahuddin Uno juga memiliki program pendidikan tuntas dan berkualitas dengan cara meningkatkan kesejahteraan guru honorer. https://twitter.com/KompasTV/status/1107279620238266368?s=19 Debat Cawapres 2019 ini mengusung tema \"Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan\" yang akan dipandu oleh Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas sebagai moderator. Debat ketiga ini ditayangkan oleh Transmedia, mulai pukul 20.00 WIB melalui beberapa saluran siaran, seperti Trans TV, Trans 7, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Trans Vision, dan detikcom. Pada Debat Cawapres 2019 ini, KPU telah menunjuk sembilan panelis untuk merancang pertanyaan, yakni Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng (Rektor Universitas Syiah Kuala), Prof. KH Yudian Wahyudi, M.A,. Ph.D (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Prof. Dr. Chairil Effendi (Guru Besar Sastra Universitas Tanjungpura Pontianak), serta Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A (Rektor Universitas Hasanuddin Makassar). Berikutnya, ada Prof. Subhilhar, M.A. Ph.D (Guru Besar Universitas Sumatera Utara), Radhar Panca Dahana (Budayawan), Anis Hidayah (Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care), Prof. Dr. David S. Perdanakusuma, dr. Sp.BP-RE(K) (Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia), dan Prof. H. Yos Johan Utama (Rektor Universitas Diponegoro). (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: