Sandiaga Ma’ruf Debat Perkara Sedekah Putih

Sandiaga Ma’ruf Debat Perkara Sedekah Putih

Dalam debat Calon Wakil Presiden, nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyebut program \"Indonesia Emas\" dan \"Sedekah Putih\" yang berupa pemberian tablet susu dan kacang hijau dapat menjadi solusi mengurangi stunting di Indonesia. \"Sedekah Putih bersifat partisipatif dan kolaboratif dengan dunia usaha. Mereka bisa membantu kecukupan gizi tak hanya susu, tapi juga kacang hijau atau tablet penambah gizi,\" kata Sandi pada Minggu (17/3/2019). Kemudian, Cawapres Maruf Amin mempertanyakan soal gagasan sedekah putih ala Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto dalam debat cawapres ketiga. \"Sedekah putih, apa yang dimaksud dengan sedekah putih yang anda sebutkan ketika menyampaikan penjelasan tentang kesehatan.\" tanya Maruf Amin di debat, Minggu (17/3). Bukan tanpa alasan, Maruf mengaku sengaja menanyakan hal tersebut agar masyarakat tak salah paham dengan gagasan paslon nomor urut 02 itu. Sandi yang mengenakan jas hitam dan berpeci ini pun menjelaskan sedekah putih merupakan salah satu gerakan yang termasuk dalam program utama pasangan nomor urut 2 yakni Indonesia Emas. “Aspek adalah gerakan ini adalah untuk memastikan ibu-ibu, emak-emak, mendapatkan protein yang cukup susu maupun asupan protein yang lain, ikan dan lain sebagainya, juga anak-anaknya,” paparnya. “Diharapkan kita bisa mengurangi stunting secara signifikan 5 tahun ke depan sesuai dengan kita canangkan. Kami meyakini, jika pemerintah fokus pada pengurangan masalah kita akan memiliki generasi muda, generasi emas bangsa kita,” lanjut Sandiaga Uno. Jadi sedekah putih yang ditanya oleh Kiai Maruf Amin tadi, lanjutnya, siapa yang ingin menyumbangkan susu, tablet, kacang hijau silakan. Ini merupakan bagian daripada program partisipatif kolaboratif. Namun, menurut Ma’ruf Amin, banyak pihak menangkap bahwa sedekah putih atau program pemberian susu Prabowo-Sandi diberikan setelah anak selesai disusui oleh ibunya. Padahal, tambahnya, susu yang paling baik untuk mencegah stunting adalah air susu ibu yang diproduksi sejak masa kehamilan. Jika sedekah susu (bukan air susu ibu) diberikan setelah anak berusia 2 tahun, imbuh Ma’ruf Amin, maka tidak akan lagi berpengaruh untuk mencegah stunting. Sedekah Putih yang dimaksud Prabowo-Sandi, menurut Ma\'ruf Amin, menimbulkan kesalahan persepsi di masyarakat. Kemudian, Sandiaga mengisahkan istrinya Nur Asia Uno yang mendadak tidak bisa memberikan ASI ketika anaknya berusia 6 bulan. \"Nur Asia istri saya tercinta, beliau melahirkan di usia 42 tahun. Anak terakhir kami, si bungsu Sulaiman. Istri saya mendadak tidak bisa mengeluarkan ASI karena berhenti dan tidak keluar. Ibu-ibu yang lain juga mengalami kasus serupa dan di situlah kami ingin mengajak para donatur mengumpulkan uang untuk membantu agar gizi ibu dan gizi anak bisa terpenuhi,\" ujar Sandiaga. Maka, tambah Sandiaga, maksud pemberian Sedekah Putih adalah untuk membantu agar gizi ibu dan gizi anak bisa terpenuhi, termasuk jika terjadi masalah seperti yang dialami istrinya, dan harapannya bisa mengurangi angka stunting. Menanggapi pernyataan Sandiaga, Ma\'ruf mengklaim pemerintahan Jokowi-JK telah berhasil menurunkan stunting sampai dengan 7 persen, dari 37 persen menjadi 30 persen.

\"Upaya intensif stunting ini bukan hanya masalah kesehatan tapi juga masalah sosial, masalah sanitasi, masalah diri. Karena itu selain upaya-upaya pemberian ASI, kamu juga akan melakukan pemberian sembako kepada para ibu hamil melalui Bansos. Agar [ibu] dapat membeli kebutuhan untuk pemenuhan pemberian air susu kepada anaknya,\" tutur Ma\'ruf Amin. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: