Temuan Konsepindo Research and Consulting: Jokowi Berpotensi Ambil Suara Kelompok Pemilih yang Belum Memutuska
Pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin diprediksi lebih mampu mengambil suara dari pemilih yang belum memutuskan pilihan dibandingkan pasangan Prabowo-Sandi. Suara yang belum memutuskan pilihan adalah sebesar 11,1 persen. Mereka ini memiliki penilaian yang positif kepada Jokowi sebagai presiden petahana sehingga berpotensi untuk mendapatkan limpahan suara dari jenis pemilih ini. Relatif tidak ada faktor penolakan atau resistensi dari kelompok ini kepada pasangan incumbent. Demikian salah satu temuan hasil survei nasional Konsepindo Research and Consulting yang dirilis di Hotel Milenium sekaligus diskusi publik dengan tema “Peta Kekuatan Pilpres Mutakhir: Menimbang Suara Undecided Voters”, Rabu (13/3/2019). Survei KONSEPINDO dilakukan dengan melibatkan 1200 responden, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dan dengan derajat kepercayaan sebesar 95 persen. Rilis dan diskusi surnas ini juga dihadiri oleh Tim Kampanye Nasional (TKN), Tb. Ace Hasan Syadzily dan Badan Pemenangan Nasional (BPN), Viva Yoga Mauladi, serta pengamat politik dari LIPI, Syamsudin Haris. Berdasarkan temuan data KONSEPINDO, Jokowi berpotensi dapat mengambil suara kelompok pemilih yang belum memutuskan pilihan karena pada kelompok pemilih ini terdapat 8 persen sangat puas dan 60,5 persen cukup puas dengan kerja Jokowi. Selain itu yang menginginkan kembali Jokowi menjadi Presiden untuk kedua kalinya dari kelompok undecided voters ini juga lumayan banyak yakni sebesr 18,1 persen. Selain itu kelompok undecided voters ini juga banyak berasal dari partai pengusung Jokowi yakni PKB (9,9%), PDIP (7,4%), PPP dan Golkar (2,5%). “Dilihat dari profilnya, Jokowi dikungkinkan akan mendapatkan suara dari pemilih yang belum memutuskan, karena setelah didalami tidak ada resistensi yang berarti dari kelompok ini”, terang Veri Muhlis, direktur eksekutif KONSEPINDO dalam pemaparannya di hadapan media massa dan peserta diskusi. Veri menambahkan, dari analisis demografis pemilih suara yang belum memutuskan, tidak terlihat kecendrungan pilihan yang signifikan pada pasangan Prabowo-Sandi. “Banyak variabel pada pemilih yang belum memutuskan ini yang lebih dekat kepada Jokowi karenanya berpotensi untuk memilih Jokowi pada akhirnya”, ujar Veri Muhlis. Veri menutup paparannya dengan menjelaskan, secara keseluruhan Jokowi lebih berpeluang memenangkan pilpres Bulan April mendatang dibanding Prabowo. Elektabilitas pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin yang didapat melalui simulasi pencoblosan dengan specimen kertas suara adalah sebesar 54,8 persen, unggul dengan selisih sebesar 20,7 persen dari pasangan Prabowo – Sandi yang memperoleh elektabilitas sebanyak 34,1 persen. Adapun undecided voters adalah sebanyak 11,1 persen. “Jika suara yang belum memutuskan itu keseluruhannya kemudian memilih pasangan Prabowo – Sandi semuanya, pasangan Jokowi – Ma’ruf masih tetap ungggul. Namun data menunjukan, ternyata suara belum memutuskan terbagi sama kuatnya bahkan karakteristik demografisnya lebih dekat ke pemilih Jokowi – Ma’ruf”, tutup Veri Muhlis. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: