Baru Separo Naskah Terkirim
Kemendikbud Kerja Keras UN SMP Sesuai Jadwal JAKARTA – Ujian nasional (UN) SMP digelar besok. Menurut jadwal, ujian dilaksanakan empat hari, mulai Senin (22/4) sampai Kamis (25/4). Hingga H-2, persiapan pelaksanaan UN SMP belum benar-benar rampung. Distribusi soal untuk sebelas provinsi masih terus berjalan dan dikhawatirkan mengganggu agenda UN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui belum berhasil mendistribusikan seluruh soal. Di Provinsi Bangka Belitung (Babel), misalnya, hingga kemarin baru naskah tiga mata pelajaran yang diterima. Yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika. Sedangkan naskah soal IPA belum datang. Ujian untuk mata pelajaran IPA digelar pada hari terakhir, Kamis. Artinya, masih ada waktu pendistribusian jika soal tersebut datang dalam dua atau tiga hari ke depan. Sementara itu, naskah soal bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika sudah didistribusikan sampai tingkat kabupaten/kota. Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Pangkalpinang Ubaidi mengatakan, selain naskah soal UN untuk SMP formal, naskah untuk SMPLB juga belum diterima. ”Kami belum mendapatkan kejelasan dari pihak percetakan kapan akan datang,” kata Ubaidi kepada Babel Pos (Radar Cirebon Group) kemarin (20/4). Untuk naskah soal yang telah diterima pun, masih ada yang kurang. Guna mengatasi hal tersebut, Dispendik Kota Pangkalpinang berencana memfotokopi naskah soal. ”Akan diantisipasi dengan meminta dari sekolah lain atau difotokopi,” ujar Ubaidi. ”Kami hanya bisa menunggu. Semoga soal datang sebelum pelaksanaan unas,” harapnya. Kondisi serupa terjadi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hingga kemarin baru naskah soal bahasa Indonesia yang tiba di Palu. Naskah tersebut diangkut pesawat Hercules milik TNI-AU, berjumlah 225 dus dengan berat 3,9 ton. ”Hasil koordinasi dari pusat, katanya hari ini (kemarin, red) naskah soal yang datang dua mata pelajaran. Namun, setelah kami lakukan sortir, yang ada hanya satu mata pelajaran, yakni bahasa Indonesia,” terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Abubakar Alamahdali di Bandara Mutiara, Palu. ”Kami masih menunggu kedatangan naskah soal lainnya, yang belum diketahui jelas kapan datangnya,” sambung dia. Meski distribusi naskah belum beres, Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media Sukemi optimistis UN SMP berjalan serempak sesuai dengan jadwal. ”Tetap sesuai jadwal. Kami sudah melakukan perbaikan,” ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta kemarin. Perbaikan tersebut di antaranya dilakukan dari sisi percetakan. Penerbit yang bermasalah saat menyajikan soal maupun lembar jawaban untuk UN SMA sudah dialihkan ke percetakan lain. ”Untuk percetakan di luar PT Ghalia, semua sudah didistribusikan,” terang Sukemi. PT Ghalia Printing Indonesia dianggap sebagai salah satu biang kerok amburadulnya UN SMA. Perusahaan tersebut tidak bisa menyelesaikan tugas memasok naskah maupun lembar jawaban. Sukemi mengungkapkan, bahwa pendistribusian naskah soal UN SMP sudah sampai di tingkat provinsi. Hari ini dikirim ke kabupaten/kota. Dia yakin hari ini dokumen negara tersebut sudah sampai di sekolah. Dia mengakui, naskah soal UN SMP belum 100 persen terdistribusi ke 33 provinsi. Khususnya paket soal untuk Rabu (24/4) dan Kamis (25/4). Hal itu terjadi di 11 provinsi. Yakni, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Bali, NTB, dan NTT. ”Di beberapa provinsi, distribusi dua mata pelajaran terakhir rencananya dikirim Minggu (hari ini, red) dan Senin (besok, red),” ungkapnya. Sukemi memastikan tidak ada lagi penundaan waktu untuk UN SMP. Dia juga tidak ambil pusing dengan aturan yang menyebut bahwa naskah soal dan lembar jawaban harus sudah berada di provinsi paling lambat H-6. Kalaupun skenario tersebut gagal dan terjadi keterlambatan, Sukemi meminta siswa dan orang tua tetap tenang. ”Ada ujian utama dan susulan. Soalnya berbeda dengan ujian utama,” terangnya. Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, pengiriman naskah UN SMP untuk 11 provinsi yang bermasalah sudah beres. Hanya, naskah yang dikirim dulu adalah untuk ujian hari pertama dan kedua. Nah, hari ini (21/4) adalah pengiriman naskah UN SMP untuk hari ketiga dan keempat. Diharapkan paling lama besok (22/4) pengiriman naskah UN untuk hari ketiga dan keempat beres. Bantuan dari tentara dan polisi mempermudah distribusi naskah dari provinsi ke daerah-daerah di bawahnya. Khairil optimistis UN SMP berjalan serempak. Sementara itu, anggota Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi membantah isu UN SMP di Kalimantan Timur dan Banten bakal ditunda. Distribusi naskah soal untuk kedua provinsi sejauh ini berjalan lancar. ’’Distribusi ke Kaltim melalui udara, sedangkan Banten lewat darat,’’ jelasnya. Anggota BNSP lainnya, Teuku Ramli Zakaria, berharap kejadian tahun ini menjadi pelajaran untuk membangun sistem yang lebih baik. Yakni, sistem yang tidak diubah-ubah lagi. Dia yakin, jika sistem tersebut sudah paten, tidak ada masalah seperti ini. Dulu ada ujian negara, lantas diubah menjadi ujian sekolah sebelum statusnya berubah menjadi ebtanas (evaluasi belajar tahap nasional). Ujian nasional sebagai pengganti ebtanas juga tak berumur lama karena kembali ke ujian sekolah. ’’Sekarang UN diadakan lagi. Bolak-balik seperti itu sehingga sistem tidak bisa berkembang,’’ tuturnya. Dia memastikan, BNSP dan Kemendikbud akan mengevaluasi kegagalan pelaksanaan UN secara serempak. Namun, dia tidak sepakat jika UN dihapus. Sebab, pola itu merupakan sebuah standar atau tingkat kompetensi sebelum lulus. Di bagian lain, Mendikbud Mohammad Nuh terus memantau produksi dan distribusi naskah soal UN SMP di percetakan PT Ghalia di Bogor, Jawa Barat. Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad menegaskan, UN SMP tidak akan ditunda. Hal itu untuk menjawab isu yang beredar di masyarakat. ’’Itu bohong. Sampai saat ini Kemendikbud belum mengoreksi lagi jadwal UN SMP,’’ tandasnya. (c9/dim/wan/c2/ca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: