Golkar Nyaris Tak Ikut Pileg
Berkas Amburadul, Daftar 1 Menit sebelum Penutupan CIREBON - Hari terakhir pendaftaran calon legislatif di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon kemarin (22/4), diwarnai ketegangan. Dalam waktu 15 menit terakhir menjelang penutupan dua parpol besar, yakni Partai Demokrat dan Partai Golkar mendaftarkan calegnya ke KPU. Yang menegangkan justru Partai Golkar. Partai berlambang pohon Beringin itu nyaris tak bisa ikut pemilihan legislatif (pileg). Pasalnya, 1 menit menjelang penutupan, tepatnya pukul 15.59 WIB berkas pendaftaran baru tiba di KPU. Bahkan, Ketua Bapilu Lili Eliyah SH MM yang datang pukul 15.55 WIB terlihat panik. Walaupun lebih awal datang ke KPU, namun Lili datang ke KPU hanya dengan tangan kosong tanpa membawa berkas. Begitu juga ketua KPU Didi Nursidi juga terlihat cemas, karena dalam hitungan menit pendaftaran akan ditutup. Sekitar 1 menit menjelang penutupan, Taufik Carmadi sekretaris PK Golkar Harjamukti sambil tergopoh-gopoh membawa tumpukan map berisi persyaratan caleg. Namun demikian, dari berkas yang diserahkan ke KPU, ternyata hampir semua berkas belum ditandatangani caleg. Bahkan tempelan meterai yang mestinya terdapat tanda tangan ternyata masih terlihat polos tidak ada tanda tangan. Caleg incumbent, Andi Riyanto Lie sekitar pukul 16.30 WIB justru baru tiba ke kantor KPU untuk menandatangani berkas pencalonanya. Anggota KPU, Emirzal Hamdani SE Ak menjelaskan, pendaftaran Partai Golkar oleh KPU dinyatakan sudah sah, meski ternyata ada berkas yang belum ditandatangani calon. Bagi KPU, kata Emir, yang terpenting sebelum penutupan pukul 16.00 WIB berkas sudah masuk ke KPU. Kalaupun tanda tangan bisa dilakukan di mana saja termasuk di KPU. “Kalau tadi masuknya pukul 16.01 WIB, KPU tidak akan mau menerima pendaftaran,” tandasnya. Caleg Partai Golkar Dapil II, H Teguh Prayitno mengakui, lambannya Partai Golkar mendaftarkan diri ke KPU karena konflik internal partai yang tidak kunjung selesai. Bahkan, hingga Senin siang, konflik itu masih tetap ada, khususnya nama-nama yang terlempar dari pencalegan Partai Golkar. “Berkasnya tadi itu amburadul semua, Anda bisa lihat langsung kan. Tidak tertata dengan baik, malah banyak yang belum tandatangan dari caleg,” bebernya. Sementara itu Ketua PAC Partai Demokrat Kesambi, Yuliarso, memerotes KPU yang mengizinkan Lili Eliyah mengisi daftar hadir dan masuk ke ruangan pendaftaran tanpa membawa berkas apapun. Justru berkas pendaftaran malah dibawa belakangan. Menurut Yuliarso, seharusnya KPU tegas untuk tidak memperbolehkan masuk. Buktinya saat Lili duduk di depan komisioner, ternyata tidak ada yang disampaikan ke KPU. Saat itu KPU terlihat kebingungan melihat Lili tidak membawa berkas. “Harusnya tidak boleh itu, karena jelas sekali Bu Lili tidak membawa berkas sama sekali,” sesalnya. Sementara itu Ketua DPC PDIP Edi Suripno seusai mendaftar bertekad akan memenangkan PDIP sebagai pemenang Pemilu 2014 mendatang. Bahkan, dirinya sudah mencanangkan target 9 kursi untuk bisa merebut kursi ketua DPRD. “Hari ini (kemarin, red) PDIP sudah mendaftar, saatnya fokus pemenangan Pemilu 2014 dengan target 9 kursi, masing-masing dapil 3 kursi,” katanya. Ketua DPD Partai Nasdem Hj Eti Herawati secara tegas menyatakan, partainya akan menargetkan 9 kursi dengan 3 kursi dari masing-masing dapil. Karenanya, dirinya mengajak caleg, pengurus dan kader Nasdem untuk bekerja keras mencari simpati masyarakat. “Dengan waktu satu tahun untuk sosialisasi, saatnya Partai Nasdem untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Cirebon, sehingga pemilu mendatang Partai Nasdem mampu menjadi pemenang pemilu. Kalau target tentu saja kami ingin yang maksimal sekitar 9 kursi, mudah-mudahan tercapai,” ungkapnya. Dengan selesainya Partai Golkar mendaftar, lengkaplah sudah parpol peserta pemilu yang mendaftarkan calegnya ke KPU Kota Cirebon. Parpol itu adalah PKS, PKB, PPP, PDIP, Partai Nasdem, Partai Gerindra, PKPI, PBB, Partai Hanura, PAN, Demokrat dan Golkar. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: