Kendaraan Komersial EURO IV Diproduksi April

Kendaraan Komersial EURO IV Diproduksi April

 CIREBON-Per April 2019 mendatang, produksi kendaraan komersial memenuhi Standar Emisi Euro IV. Hal tersebut menyusul regulasi yang standar Euro IV yang lebih dahulu diberlakukan pada kendaraan penumpang di 2018 lalu. Menghadapi regulasi tersebut, Daihatsu dengan jajaran kendaraan komersialnya sudah siap memenuhi standar emisi Euro IV. Branch Manager Astra International Tbk Daihatsu Cabang Cirebon, Vincentius Allen Budiono menjelaskan, untuk memenuhi standar tersebut, maka ditambahkan alat katalitik konverter untuk pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan gas buang sesuai standar. \"Sebenarnya sudah ada, tetapi untuk standar Euro II. Setingan ACCU juga kita ubah. Kita sudah siap. Contoh Gran Max basic-nya mesin Xenia. Kalau Xenia bisa ke Euro IV, tentu Gran Max bisa,\" ungkapnya. Penambahan komponen tersebut, berdampak pada penyesuaian harga Rp4 juta-Rp 5 juta. Saat ini, Daihatsu menawarkan uang muka ringan sebesar Rp8,8 juta untuk Gran Max. Adanya penyesuaian harga tersebut, maka per April diperkirakan program uang muka ringan naik menjadi Rp10 jutaan. Kecenderungannya, untuk kendaraan usaha masyarakat memilih kendaraan yang biayanya lebih murah. Hal tersebut karena uang yang dimiliki untuk perputaran usaha. \"Maka masyarakat yang mau berinvestasi kendaraan komersial, belinya sekarang mumpung ada waktu sebelum kenaikan harga akibat implementasi Euro IV,\" ungkapnya. Lebih lanjut Allen memaparkan, Gran Max sudah diekspor ke Jepang dan negara lainnya yang memiliki standar emisi lebih tinggi. Sehingga penerapan Euro IV bisa diimplementasikan. Di sisi lain, bagi pabrik Daihatsu dalam hal produksi kendaraan, standar emisi yang sama membuat lini produksi memproduksi satu jenis kendaraan dan lebih memaksimalkan produksi dibandingkan dulu dengan standar Euro II untuk sebagian lini produksi. Di sisi lain, agar performa kendaraan dengan standar Euro IV tersebut maksimal, dianjurkan tidak menggunakan bahan bakar yang tidak mengandung timbal dan juga sesuai dengan standar Euro IV. \"Berbicara mengenai bahan bakar yang tidak ada timbalnya, meski belum sesuai dengan anjuran standar Euro IV, tidak menyebabkan komponen kendaraan rusak. Akan tetapi, terjadi penurunan tenaga dan efisiensi,\" tegasnya. (swn/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: