Prediksi Aboge: Pemilu Damai, Sistem Tanggal Kuno, Diusulkan Jadi Warisan Dunia

Prediksi Aboge: Pemilu Damai, Sistem Tanggal Kuno, Diusulkan Jadi Warisan Dunia

CIREBON-Tidak banyak yang tahu, kalau ternyata leluhur masyarakat jaman dulu mewariskan sistem penanggalan/kalender terlengkap. Penanggalan yang sering disebut dengan Kalender Saka Aboge merupakan penggabungan dari kalender hijriyah dan kalender saka. Bahkan menurut parametik atau Astrolog, Ki Handaru, penanggalan tersebut juga dipercaya untuk juga untuk menentukan tanggal yang baik. Seperti untuk membangun rumah, memulai pertanian dan memulai usaha dan sebagainya. Hal tersebut diungkapkanya dalam acara Khanda Pranata ke XVIII di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan. Bahkan, Ki Handaru mengaku sudah mengajukan penanggalan Saka Aboge ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan kebudayaan dunia. “Kalau hijriyah menggunakan hilal dan hisab. Kalau kita hanya menggunakan hisab, sudah bisa bikin kalender 8 tahun ke depan. Ini yang menggemparkan dunia,”  ujar Ki Handaru kepada Radar Cirebon. Sebagai orang yang telah memelajari hukum-hukum waktu selama tiga puluh tahun dan mendapatkan keistimewaan tersebut secara turun-temurun, Ki Handaru menolak dikatakan hal tersebut adalah ramalan atau tahayul yang berbau klenik. Menurutnya, hal tersebut mempunyai dasar yang sudah ditetapkan rumus rumusnya oleh pujangga mangsanya. “Ilmu-ilmu warisan leluhur kita. oleh ilmuwan-ilmuwan dunia itu ditakuti karena sangat detail dan spesifik. Para ilmuwan dunia itu tidak bisa menafsirkan dan melogiskannya. Kita tidak hanya mengenal hari, minggu, bulan, tahun, tapi ada juga wuku, semuanya sudah ada hitung hitunganya,” sambungnya. Sementara itu, disinggung terkait suhu politik menjelang pemilu saat ini menurutnya tidak akan mempengaruhi secara signifikan kondisi politik di tanah air. Pemilu 2019 yang digelar pada tanggal 17 April bertepatan dengan Rebu Pahing Panji Mimi-Himi tahun Be 1952 Windu Sengara yang mempunyai unsur api. Dirinya menilai dalam tanggal tersebut bermakna kesetiaan. “Kalau yang namanya kesetiaan itu, meski ada gejolak ada pertengkaran tetapi tetap kembali lagi sebagai Indonesia,” katanya. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: