Asyiknya Naik Pesawat Cessna Keliling Cirebon dari Bandara Penggung

Asyiknya Naik Pesawat Cessna Keliling Cirebon dari Bandara Penggung

CIREBON-Wartawan dan fotografer Radar Cirebon diberikan kesempatan ikut terbang dengan pesawat latih Cessna milik Pro Flight Pilot School. Kesempatan langka. Biasanya, hanya melihat pesawat ini dari darat. Mengelilingi langit Cirebon. Persiapan terbang sudah berjalan satu jam sebelum pesawat tinggal landas. Mekanik, siswa penerbang, sampai instruktur memulai dengan pemeriksaan piranti lunak dan keras. Termasuk mengukur bahan bakar yang ada di kedua sayap. Pilot yang statusnya masih siswa penerbang kemudian melakukan pemeriksaan serupa. Kali ini dengan membawa kertas catatan. Ada check list yang menjadi panduan pemeriksaan. Setelah itu siswa penerbang duduk di bangku pilot. Bersebelahan dengan instruktur. Nah, saya dan fotografer duduk persis di belakangnya. Kapasitas pesawat memang hanya cukup untuk empat orang saja. Terasa sempit. \"\"Belum lagi suara baling-baling yang bising. Sepuluh menit kemudian pesawat sudah siap take off.  Cek terakhir, pilot memeriksa semua panel keamanan, termasuk kami ditanya. “Ready? Fasten your seat belt.”  Izin pun diberikan oleh menara. Pesawat meluncur mulus. Mengudara. Menarik, jarang ada yang berkesempatan menaiki pesawat kecil. Tiap gerakan langsung terasa dan tubuh pun harus merespons. Seperti naik roller coaster. Pada ketinggian 2 ribu feet, mulai pilot dan instruktur berkomunikasi. Sesekali mengontak air traffic control (ATC) Bandara Cakrabhuwana. Kemudian ATC di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Ini harus dilakukan. Rupanya lalu lintas udara cukup padat. Sampai satu waktu, pesawat yang kami tumpangi seperti stagnan. “Ada pesawat besar yang lewat di atas. Kita kasih jalan dulu,” katanya. Nah tujuan latihan kali ini wilayah Losari, Kabupaten Cirebon. Ini ditandai dengan tanda check point berupa sebuah pabrik dan jembatan. Dua tempat itu jadi batasnya. Pesawat latih dilarang untuk melewati check point itu. “Kita cuma diijinkan hanya sampai situ,” jelas instruktur. Nah di atas langit Losari, latihan dimulai. Pesawat pun bermanuver. Kanan, kiri atas bawah. Sesekali bermanuver agak tajam ke atas. Buat kami yang tidak terbiasa, tentu pusing dan mual dibuatnya.  Kami kena imbasnya. Muka pucat sekali. Kadang mencoba menutup mata. Memang gerakan pesawat sangat terasa. Saya pun cuma bisa komat-kamit baca doa.Setelah satu setengah jam terbang yang tak terlupakan. Pesawat kembali ke Bandara Cakrabhuwana. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. (okr/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: