Bupati Usulkan Revitalisasi Pabrik Gula di Cirebon
KUNINGAN–Pimpinan daerah di Kabupaten Cirebon menginisiasi revitalisasi sejumlah pabrik gula. Bahkan, Bupati Kuningan, H Acep Purnama, meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar pabrik-pabrik gula yang ada di Kabupaten Cirebon bisa direvitalisasi oleh Pemerintah Jawa Barat. Di sela-sela sambutan dalam acara puncak peringatan Hari Air Sedunia di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, Acep menyampaikan bahwa asal muasal dibangunnya Waduk Darma pada tahun 1965 sampai 1972, salah satunya usulan dari sejumlah pengelola pabrik gula yang ada di Kabupaten Cirebon. Seperti Pabrik Gula Sindanglaut, Pabrik Gula Karangsuwung dan pabrik lainnya. “Air yang berasal dari Waduk Darma digunakan untuk irigasi tanaman tebu dan salah satu instrumen pemrosesan gula di pabrik-pabrik tersebut,” ucapnya. Namun, saat ini, kondisi pabrik-pabrik gula yang ada di Kabupaten Cirebon kondisinya memprihatinkan. Bahkan, Pabrik Gula Karangsuwung sudah tinggal kenangan alias tutup. “Mohon kepada Pak Gubernur, tidak tertutup kemungkinan bisa dihidupkan kembali karena ada beberapa area lading, baik yang ada di Kabupaten Kuningan maupun di Kabupaten Cirebon yang hanya bisa ditanami tebu,” ungkapnya. Dikatakan Acep, saat ini kebutuhan gula nasional sebagian besar mendatangkan dari luar negeri alias impor dalam bentuk gula rafinasi. “Kalau sekarang tidak suka menggunakan gula pasir karena akan menyebabkan tenggorokan gatal. Berbeda waktu saya kecil. Walaupun gulanya tidak bening, tapi hasil dari tetes tebu dari buminya Jawa Barat,” kata Acep. Oleh sebab itu, pada kesempatan tersebut, Bupati Acep berharap, pabrik-pabrik gula yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon bisa direvitalisasi sehingga kebutuhan gula di Jawa Barat bisa dipenuhi oleh pabrik-pabrik yang ada di wilayah Jawa Barat. “Minimalnya, gula yang berasal dari pabrik yang ada di Jawa Barat bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Sehingga, kita tidak mengkonsumsi gula impor,” ungkapnya. Sementara, saat disiinggung mengenai usulan Bupati Kuningan tersebut, Ridwan Kamil belum bisa berkomentar banyak. Namun, akan menjadi perhatian apabila hal ini menyangkut kesejahteraan rakyat. “Itu bisa menjadi perhatian. Tapi saya belum bisa berkomentar banyak,” singkatnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: