Swadaya Hidupkan Kampung Seni Gegesik, Festival Dihelat Setiap Bulan, Tidak Ingin Repotkan Pemda

Swadaya Hidupkan Kampung Seni Gegesik, Festival Dihelat Setiap Bulan, Tidak Ingin Repotkan Pemda

CIREBON-Untuk lebih menghidupkan kampung seni, pemuda di Kecamatan Gegesik menggelar festival drum band, tari topeng, dan pertunjukan debus di Alun-alun Kecamatan Gegesik, Minggu (31/3). Dalam kegiatan rutin itu, juga menyuguhkan rampak tari topeng yang diikuti 400 penari dari  berbagai sanggar di Kecamatan Gegesik. “Festival drum band se wilayah Kecamatan Gegesik dikuti sekolah dari tingkat dasar hingga menengah. Tujuannya untuk mencari bakat-bakat seni drum band yang baru di Kecamatan Gegesik. Agar kampung seni Gegesik terus ramai,” kata Panitia Penyelenggara Festival, Gumilar. Dikatakan Gumilar, festival seni dilakukan secara swadaya antar masyarakat. Dirinya berharap, semua pihak, baik pemerintah desa, kecamatan, maupun pemerintah kabupaten untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan seni di wilayahnya. “Meskipun kegiatan festival seni ini hanya dilakukan swadaya, kita akan terus lakukan secara rutin. Karena kampung seni Gegesik harus bisa menjadi kampung seni yang nyata bukan sekadar nama. Kami tidak ingin merepotkan anggaran pemerintah daerah, karena dengan swadaya pun kami bisa,” tandasnya. Lebih lanjut, dikatakan Gumilar, kesenian di Gegesik akan terus diselenggarakan setiap akhir bulan, tanggal 30 di pekan terakhir. Menurutnya, semua mendukung termasuk warga Kecamatan Gegesik yang telah sukses dan berada di luar daerah. Gumilar merasa yakin, kampung seni Gegesik akan tetap maju. “Dengan segela seni yang ada, Gegesik ini harus menjadi sebagai obyek wisata di Kabupaten Cirebon. Kita berkiblat ke Banyuwangi yang saat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit,” ungkapnya. Salah satu masyarakat Desa Gegesik Kidul, Suhandi sangat mendukung terlaksananya pagelaran seni yang dilakukan secara rutin. Melalui pagelaran seni, Suhandi berharap, masyarakat luas dapat lebih mengenal seni di Gegesik dan menjadikannya destinasi wisata. “Sehingga diharapkan ekonomi juga dapat terangkat,” pungkas pria yang akrab disapa Handi ini. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: