Warga Keluhkan Jalan Berlubang, Paling Parah Jl Terusan Pemuda, Merata hingga Pinggir Kota

Warga Keluhkan Jalan Berlubang, Paling Parah Jl Terusan Pemuda, Merata hingga Pinggir Kota

CIREBON-Hujan yang menguyur Kota Cirebon menyebabkan kerusakan di beberapa ruas jalan. Hal ini membuat pengendara khawatir. Harus ekstra hati-hati saat melintasi ruas jalan tertentu. Menurut pantauan Radar Cirebon, kerusakan bukan hanya di pusat kota saja. Di beberapa ruas jalan lain seperti Jl Terusan pemuda, Jl Brigjen Dharsono, Jl Yos Sudarso, hingga Jl Kapten Samadikun. Mengalami kerusakan bervairasi. Setidaknya ada 34 lubang di Jalan Terusan Pemuda, 30 lubang di Jl Brigjen Dharsono, 10 lubang di Yos Sudarso dan 5 lubang di Kapten Samadikun.  Ahmad, salah satu pengedara yang ditemui mengungkapkan, saat hujan memang di berbagai ruas jalan kerap berlubang. Hal ini menjadi hal yang harus diperhatikan. Terkadang saat sudah berhati-hati pun ia kerap menemui jalan belrubang yang tak terlihat. \"Banyak sekali jalan berlubang kalau sudah musim hujan, kita harus hati-hati, saya pun pernah hampir jatuh,\" tuturnya kepada Radar Cirebon. Wajid pengendara lainnya mengungkapkan, lubang yang paling parah yang kerap ia ada di Jl Terusan Pemuda. Lubangnya cukup dalam. Saat hujan ruas jalan tersebut kerap tergenang. Biasanya lubang pun tak terlihat. \"Ini yang bikin bahaya, kalau banjir, lubang tidak terlihat, dalam lagi,\" tukasnya. Dari data Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR), saat ini ada 242 titik jalan yang mengalami kerusakan. Kepala Bidang Bina Marga DPUPR, Hanry David mengatakan, perbaikan tengah diupayakan. Mengingat dari hasil survei lapangan, bila dirata-rata kerusakan ada di angka 5-10. “Itu yang menjadi tugas DPUPR untuk melakukan perbaikan,” ujar Hanry. Tahun 2019 ini,  kata David, perawatan jalan sebetulnya sudah lebih baik. Dari keseluruhan jalan, hanya 10 persen yang membutuhkan perbaikan. Untuk menangani itu, DPUPR memiliki pos anggaran untuk pemeliharaan rutin jalan protokol. Namun dari segi jumlah, anggaran tersebut masih sangat jauh dari jumlah ideal untuk pemeliharaan jalan. Hanry berharap, ke depan komposisi anggaran pemeliharaan dan penunjukkan langsung (juksung) bisa dibalik. Setiap triwulan, Bina Marga hanya mendapat alokasi Rp75 juta. Anggaran itu untuk meng-cover seluruh ruas jalan yang rusak di Kota Cirebon. Setelah dihitung dan dilakukan pemetaan, untuk bisa 100 persen melakukan perbaikan dan pemeliharaan, anggaran yang ideal untuk satu triwulan harus ada di angka Rp1 miliar. \"Kita jauh dari angka itu. Mudah-mudahan bisa dimaksimalkan,” ucapnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: