Banyak Kertas Suara, Pemilih Kebingungan

Banyak Kertas Suara, Pemilih Kebingungan

KUNINGAN – Banyaknya kertas surat suara yang dipilih para pemilih, ternyata membuat warga kebingungan. Selain jumlah yang banyak, juga karena sederet nama-nama calon anggota legislatif yang terdapat pada kertas surat suara tersebut. “Sedikit susah soalnya banyak kertasnya, terus banyak pilihannya juga,” kata salah seorang pemilih, Patrisia Ayu Dewayanti (17) usai melakukan simulasi pencoblosan di TPS 1, Desa/Kecamatan Garawangi, Rabu (3/4). Gadis berjawah cantik itu menganggap, kertas suara yang diberikan bagi para pemilih terlalu banyak. Hal itu yang membuat kebingungan saat melakukan pencoblosan. “Kertasnya ada lima surat suara, kebanyakan sih. Karena kebanyakan jadi susah buat milihnya,” ujarnya. Tak hanya soal jumlah surat suara yang dinilai banyak, Ayu juga mengalami kesulitan saat melipat kembali kertas suara yang sudah dicoblosnya. “Pas bukanya enggak, tapi saat melipat kembali itu juga susah. Saya saja yang muda kebingunan, apalagi pemilih yang usianya sudah lanjut. Mungkin ketika berada di TPS, mereka akan kesulitan,” tukasnya. Dia berharap, ke depan saat hari pencoblosan tiba pada 17 April dapat kembali betul-betul menyalurkan hak pilihnya di TPS yang ditentukan. Bukan hanya pencoblosan yang diadakan saat simulasi saja. “Ya sudah terbiasa mungkin nanti mah, jadi sudah bisa. Karena sekarang kan sudah latihan, sudah tahu juga,” imbuhnya. Walau memang Ayu mengakui, bahwa sempat kebingungan saat akan mencoblos karena baru kali pertama. Sehingga pengalaman simulasi pencoblosan sangat berharga untuk mengetahui tata cara mencoblos. “Ya awalnya sempet bingung, kan ini baru pertama kali juga. Tapi tadi udah tahu, semoga nanti gak bingung lagi,” ungkapnya diamini rekannya, Susi. Sementara itu, Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kuningan Maman Sulaeman menuturkan, adanya simulasi ini untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan bagi para pemilih. Baik tata cara pemungutan suara maupun saat pencoblosan. “Dari kegiatan simulasi ini diharapkan masyarakat bisa mengetahui, kaitannya dengan tata cara pemungutan suara dan juga tata cara mencoblos, ini sebagai gambaran bagi masyarakat. KPU juga bisa mendapatkan gambaran, bagaimana pelaksanaan untuk di tanggal 17 April 2019,” sebut dia. Maman mengaku, gambaran yang didapat dari simulasi tersebut dicatat dan akan dilakukan evaluasi. Tidak ada intervensi apa pun terhadap petugas yang sekarang terlibat di dalam simulasi. Langkah itu dilakukan agar pihak-pihak terkait yang memonitor jalannya simulasi, dapat memiliki catatan khusus sebagai bahan evaluasi untuk diperbaiki saat hari pencoblosan digelar. “Misalkan ada kekurangan, kita perbaiki kekurangan itu. Jadi, gambaran itu jelas agar pelaksanaan nanti berjalan lancar dan aman. Bahkan kita juga akan melihat bagi setiap pemilih itu membutuhkan waktu berapa menit saat mencoblos, contoh tadi ada pemilih usia di bawah 25 tahun butuh waktu sekitar 3 menit, lalu ada usia di atas 40 tahun itu sekitar 4 menit, diatas 50 tahun sekitar 5 menit dan usia di atas 60 tahun sampai 7 menit, jadi variatif memang,” papar dia. Selain hal itu, Maman juga mencatat, bagaimana cara penghitungan yang terjadi saat simulai secara benar. “Gambaran itu menjadi catatan kita, butuh berapa lama sih waktu menghitung suara itu sampai selesai. Karena dengan lima jenis surat suara ini dimungkinkan bisa sampai malam hari,” pungkasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: