Kwik Kian Gie: Bung Karno Mengemis Negara di Seluruh Dunia Tanpa Peduli Ideologinya

Kwik Kian Gie: Bung Karno Mengemis Negara di Seluruh Dunia Tanpa Peduli Ideologinya

Kwik Kian Gie menceritakan kisah Presiden Pertama RI Sooekarno yang pernah mengemis pada negara seluruh dunia. Hal ini diungkapkan Kwik Kian Gie saat menjadi narasumber di acara Indonesia Business Forum, Rabu (3/4/2019). https://youtu.be/brSgg3anL2M Mulanya, pembawa acara bertanya soal penguasaan asing di Indonesia apakah menganggu kedaulatan atau bisa menguntungkan dari segi ekonomi. \"Soal bandara dan pelabuhan yang dikelola oleh asing apakah ini mengganggu kedaulatan atau justru dari segi ekonomi ini bisa menguntungkan kita juga?,\" tanya pembawa acara. Kwik Kian Gie lalu menjawab bahwa penguasaan asing bisa dilihat melalui sistem Information and Technology (IT). \"Pertama mengenai mengganggu kedaulatan atau tidak itu yang paling mengetahui adalah orang-orang IT, Bapak Jokowi berkali-kali mengatakan revolusi industri 4.1,\" ujar Kwik. \"Lalu segala sesuatu sudah pakai cyber, kalau perusahaan asing ada di tempat-tempat kita sampai di mana kemampuan mereka melalui IT, itu membuat rahasia, strategi dan lain-lain.\" Mantan menteri era Presiden Megawati ini lalu menceritakan perjuangan Presiden Soekarno yang mengemis beasiswa pada negara asing. Tanpa mempedulikan kedaulatan, Bung Karno perjuangkan mahasiswa Indonesia agar mendapatkan beasiswa. \"Kita itu mempunyai ribuan universitas yang sudah lama sekali, Bung Karno itu mengemis negara di seluruh dunia tanpa peduli ideologinya untuk beasiswa karena ingin mempunyai putra-putri Indonesia yang pandai,\" ujar Kwik. \"Dan itu berhasil ribuan.\" Namun, Kwik mempertanyakan ke mana naungan mahasiswa yang dulu disekolahkan oleh Bung Karno. Hingga Indonesia saat ini tak menikmati hasil perjuangan Bung Karno itu. Justru banyak warga Indonesia yang hanya menjadi staf dari pimpinan orang asing. \"Ke mana mereka kok sampai saat ini merdeka masih dirasa perlu membutuhkan orang asing yang ahli.\" \"Yang saya amati di dalam perusahaan asing semua itu yang mengoperasikan mengendalikan itu orang Indonesia, orang asingnya cuman satu di atas, itu kenyataan,\" tutur Kwik Kian Gie. (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: