Jumlah Kasus Demam Berdarah Bertambah, Bandorasa Wetan Di-Fogging

Jumlah Kasus Demam Berdarah Bertambah, Bandorasa Wetan Di-Fogging

KUNINGAN - Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kuningan semakin meluas sehingga memaksa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan gencar melakukan fogging ke setiap daerah yang terindikasi terdapat banyak sarang nyamuk aedes aegypti. Seperti yang terjadi kemarin, petugas melakukan pengasapan atau fogging di Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, sebagai salah satu desa yang terdapat penderita DBD cukup banyak. Kegiatan fogging difokuskan di dua dusun yaitu Dusun Kliwon dan Pahing yang dilaporkan ada 11 warganya terkena DBD. Petugas menyemprotkan asap insektisida ke rumah-rumah warga, musala, selokan, kebun hingga bangunan kosong yang terindikasi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. \"Kami senang akhirnya tempat kami mendapat giliran di-fogging. Karena sudah ada 11 warga di sini terkena DBD, mudah-mudahan setelah di-fogging nyamuk DBD bisa mati dan tidak ada lagi warga yang terjangkit,\" ujar Uswatun Hasanah salah seorang warga Dusun Pahing kepada Radar, kemarin. Sementara itu Kaur Kesra Desa Bandorasa Wetan Muhammad Usdi mengungkapkan, pengasapan di desanya ini adalah yang kedua kalinya. Yang pertama dilakukan pada bulan Februari lalu di Dusun Pon dan Pahing yang kala itu terdapat lima warganya yang terjangkit DBD. Namun, ternyata kasus DBD terus meluas menjangkau warga di dusun Kliwon hingga terbaru ada 11 warga yang terjangkit DBD. \"Padahal kegiatan kerja bakti bersih-bersih setiap hari Jumat masih kami lakukan, namun serangan DBD masih terjadi. Khawatir jumlah korban DBD semakin bertambah, kami mengajukan permohonan fogging ke Dinkes untuk yang kedua kali. Alhamdulillah langsung direspons,\" ujar Usdi. Kegiatan fogging tersebut mendapat dukungan para pemuda Karang Taruna Desa Bandorasa Wetan yang turut serta mengarahkan warga agar rumah dan lingkungannya bersedia dilakukan penyemprotan. Sekaligus para pemuda memberikan pemahaman tentang cara pencegahan penyakit DBD kepada warga. Yaitu, tentang pola hidup bersih dan sehat terutama dalam menjaga lingkungan melalui konsep 3M Plus (menutup, menguras dan mendaur ulang) plus melakukan pencegahan seperti menabur serbuk Abate di tempat penampungan air, menanam tanaman anti nyamuk hingga memelihara ikan pemangsa jentik seperti cupang dan lainnya. \"Karena bagaimanapun juga kegiatan fogging ini hanya bersifat membunuh nyamuk dewasa. Sehingga untuk pencegahan ke depannya, selain kami mengajak masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan program 3M Plus, kami akan gencarkan lagi kegiatan bersih-bersih lingkungan bersama warga. Mudah-mudahan tidak ada lagi warga yang terkena DBD,\" ungkap Ketua Karang Taruna Bandorasa Wetan A Nurman. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: