Ciberes-Cimanuk Meluap, Ribuan Rumah Terdampak Banjir di Cirebon-Indramayu
CIREBON-Banjir menerjang sejumlah desa di Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Senin (8/4). Di Cirebon, banjir diakibatkan Sungai Ciberes meluap, sementara di Indramayu karena meluapnya Sungai Cimanuk. Ribuan rumah warga pun terdampak. Di Kabupaten Cirebon, banjir menerjang wilayah timur. Banjir menerjang desa-desa yang berada di sekitar aliran Sungai Ciberes sejak Minggu malam (7/4) malam hingga Senin sore (8/4). Air dari limpasan Sungai Ciberes menggenangi ribuan rumah di dua kecamatan, yakni Waled dan Gebang. Hingga Senin (8/4) pukul 17.00 WIB, banjir masih menggenangi Desa Gebang Udik dan Desa Gebang Mekar. Banjir pertama kali terjadi di Desa Gunungsari dan Desa Mekarsari, Kecamatan Waled. Ratusan rumah di dua desa ini diterjang banjir setelah air dari Ciberes melimpas dan masuk pemukiman. Banjir yang datang pada Minggu malam (7/4) itu diawali hujan besar. “Pas hari Minggu itu hujan besar disertai angin dan petir, ditambah mati lampu. Tak berapa lama air mulai naik. Warga sebenarnya sudah biasa karena wilayah sekitar sering diterjang banjir. Tapi mungkin paniknya karena saat itu mati lampu,” ujar Kuwu Desa Gunungsari, Yoyo Sudharyo, kemarin. Menurut Yoyo, di wilayahnya lebih dari 300 rumah terdampak banjir. Airnya baru surut Senin siang (8/4). Selain karena limpasan, sebagian air yang masuk ke pemukiman berasal dari klep-klep pembuangan di Sungai Ciberes yang tak berfungsi. Air justru masuk dari saluran pembuangan. “Itu yang terjadi di Desa Ciuyah. Meskipun sudah ditanggul dan dilakukan normalisasi, tapi masuk dari saluran pembuangan. Di Ciuyah ada 200 rumah yang terdampak,” jelasnya. Sementara Kuwu Desa Mekarsari, Uman Jayus Nurdin, mengatakan banjir di wilayahnya sejak Minggu malam (7/4) dan mulai surut Minggu (8/4) sekitar pukul 11.00. Penyebab banjir, kata Uman, karena limpasan dari Sungai Ciberes. “Desa kita paling sering. Tadi saja lebih dari 300 rumah terdampak. Pelayanan praktis lumpuh karena balai desa juga terendam dan perangkat desa juga sibuk bersih-bersih rumah sendiri, jga bersih-bersih balai desa dan fasilitas umum lainnya,” jelasnya. Ketinggian air sendiri saat banjir tidak kurang dari 110 sampai 120 cm. Pihak terkait seperti BPBD dan Dinsos sudah mulai melakukan pendataan dan pendistribusian bantuan untuk para warga terdampak banjir di Kecamatan Waled. Sementara itu, banjir juga terpantau menggenangi ratusan rumah di Desa Gebang Udik dan Desa Gebang Mekar. Penyebabnya pun sama, yakni luapan Sungai Ciberes. Air mulai masuk ke pemukiman sejak Senin pagi (8/4) hingga sore hari. Ari menggenangi wilayah itu dengan ketinggian selutut orang dewasa. “Sudah sejak pagi. Ini banjir kiriman. Padahal pagi tadi (kemarin, red) tidak hujan dan cuaca cenderung panas, tiba-tiba banjir. Di wilayah sini sudah langganan. Sering kebanjiran. Harusnya ditanggul dan diantisipasi biar tidak banjir lagi,” ungkap Sahrudin, warga sekitar yang ditemui Radar. Terpisah, Plt Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon Iis Krisnandar mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan untuk mengetahui angka pasti warga yang terdampak banjir. “Kita sudah kirim bantuan, dibantu juga teman-teman BPBD. Kita masih lakukan pendataan. Tapi perkiraan sementara rumah terdampak banjir sekitar seribuan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: