Pemprov Jabar Target Turunkan Stunting Harus di Bawah 20 Persen

Pemprov Jabar Target Turunkan Stunting Harus di Bawah 20 Persen

BANDUNG – Hari pertama kehidupan seorang manusia dimulai dari masa kandungan hingga anak berusia dua tahun. Masa ini adalah periode emas untuk mencetak generasi berkualitas bebas stunting dan masalah gizi lainnya. Makanya, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting disadari oleh pasangan muda untuk mencegah stunting atau kecebolan pada anak. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniawa saat membuka rangkaian peringatan ke-59 Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2019 di Hotel Patra Comfort, Bandung, Sabtu (6/4) lalu. “Intervensi pada periode ini tidak boleh diabaikan. Karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang,” ucapnya. Dikatakan,  stunting dan masalah gizi lainnya masih menjadi ancaman kesehatan di kabupaten dan  kota di  Jawa Barat. Berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting Jawa Barat pada 2013 tercatat 35,3 persen. Sedangkan pada 2018 turun menjadi 31,1 persen. Artinya, sudah ada progres keberhasilan untuk menurunkan angka stunting sebesar 4,2 persen dalam periode 5 tahun lalu. “Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan angka stunting lima tahun ke depan ada di bawah 20 persen,” katanya. Oleh sebab itu,  Iwa meminta berbagai stake holder menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan mengutamakan komitmen, kontinuitas kampanye, konvergensi program, akses pangan bergizi, dan monitoring program. “Selanjutnya, upaya tersebut perlu bersinergi dengan sistem pangan global melalui penerapan pola gizi seimbang untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi. Pembangunan pertanian dan lingkungan juga harus terpadu,” imbuhnya. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Sri Sudarti berharap, Hari Gizi Nasional menjadi spirit untuk mengajak masyarakat berperilaku hidup sehat dan bersih dalam kesehariannya. “Harapannya, agar  angka harapan hidup masyarakat Jawa Barat pada 2023 meningkat dari sekarang 72,9 tahun menjadi 76 tahun,” ungkapnya. Menurut Sri, peringatan ke-59 Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat berlangsung 6-7 April 2019. Hari pertama diisi kegiatan yang sifatnya meningkatkan kapasitas dinas kesehatan dan persatuan ahli gizi di kabupaten/kota. Pada peringatan Hari Gizi Nasional ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan kepada Kabupaten Bogor karena memiliki manajemen Penginputan Data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) terbaik dengan kriteria seluruh puskesmas telah memasukkan data ibu hamil dan balita terbanyak. (jun/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: