Pemprov Bantu Ekonomi Umat

Pemprov Bantu Ekonomi Umat

BANDUNG-Bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencanangkan seluruh pondok pesantren di Jawa Barat akan memiliki Bank Wakaf Mikro. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meyakini, Bank Wakaf Mikro dapat mengangkat taraf hidup masyarakat. \"Bank Wakaf Mikro ini akan kami gulirkan di seluruh pesantren di Jawa Barat. Ini bentuk dukungan penuh kami kepada OJK. Dengan begitu, suatu hari nanti, orang kaya silakan kaya, tapi yang di bawah harus terbawa. Jangan kaya makin kaya, yang di bawah jalan di tempat, tidak ke mana-mana. Ekonomi Islam harus menyejahterakan semuanya,\" ujar gubernur usai meresmikan Bank Wakaf Mikro Ponpes Persis 84, di Jalan Ciganitri, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/4) lalu. Emil, sapaan akrab gubernur, menyebutkan, saat ini di Jawa Barat ada 8.000 pesantren yang mayoritas penghuni dan warga di sekitarnya tidak mampu secara ekonomi. Jika setiap pesantren punya Bank Wakaf Mikro dengan 3.000 nasabah, maka perkirannya akan ada 24 juta warga tidak mampu yang meningkat kesejahteraannya. \"Dengan catatan, warganya ada niat mau mengangkat taraf hidupnya,\" ucapnya. Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadirkan Bank Wakaf Mikro juga untuk mencegah akses pinjaman keuangan warga ke rentenir. Sebab, Bank Wakaf Mikro menyediakan pinjaman keuangan tanpa bunga. \"Jadi, tidak ada alasan tidak ada akses pendanaan. Ini juga sekaligus mencegah (meminjam) ke rentenir,\" ucap Emil. Bank Wakaf Mikro, lanjut Emil, merupakan pembangunan di sektor ekonomi keuangan di Jawa Barat dengan semangat ke-Islaman. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak hanya dinikmati oleh sekelompok orang saja. \"Kita ada zakat, sedekah, infak, dan wakaf. Semuanya untuk kesejahteraan bersama agar tidak ada ketimpangan ekonomi,\" imbuh Emil. Bank Wakaf Mikro Persis 84 Ciganitri bukanlah yang pertama. Sebelumnya bank wakaf telah hadir di daerah Cirebon, Ciamis, Garut, Sukabumi, dan Cianjur. Sementara, Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso yang hadir dalam acara menuturkan, pihaknya ingin berkontribusi lebih optimal terhadap pembangunan di Jawa Barat, khususnya sektor keuangan. \"Jawa Barat sangat penting dan jadi indikator nasional. Penduduknya juga paling besar sehingga kami menaruh perhatian ke Jawa Barat,\" tuturnya. Sesuai amanat, OJK diberikan tugas menjamin jasa keuangan harus bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Khususnya ekonomi kecil. Wimboh meyakini, masyarakat ekonomi menengah ke atas sudah mengetahui bagaimana caranya memanfaatkan sektor jasa keuangan ini. \"Tapi kalau masyarakat kecil kami masih belum yakin. Nah, masyarakat inilah yang kami targetkan, karena jumlahnya besar dan mayoritas adalah muslim,\" ujarnya. Dipilihnya pesantren sebagai basis pergerakan Bank Wakaf Mikro, karena mayoritas berlokasi di lingkungan masyarakat kecil. Sehingga, memudahkan orang untuk menjangkau akses keuangan. \"OJK harus hadir dan berpihak pada masyarakat kecil sehingga kami menggunakan pesantren karena ini adalah tempat paling bagus dan (relatif paling) dekat,\" terangnya. Wimboh mengajak masyarakat memanfaatkan Bank Wakaf Mikro di pesantren tanpa takut terjerat utang berbunga. \"Silahkan masyarakat untuk datang karena pinjaman ke bank wakaf tanpa bunga, hanya biaya administrasi saja,\" pungkasnya. (jun/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: