PDAM Diminta Perbaiki Layanan Dulu, Baru Mikir Penambahan Pelanggan

PDAM Diminta Perbaiki Layanan Dulu, Baru Mikir Penambahan Pelanggan

 CIREBON-Pelayanan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon kerap kali diprotes para pelanggan. Pasalnya, distribusi air ke pelanggan tidak jelas. Jika tak mati, tekanan air berkurang. Kritik pun kerap kali dilontarkan wakil rakyat. Sayangnya, kondisi itu terus terulang. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, H Suminta mengatakan, problem distribusi air memang selalu disoal para pelanggan. Di tahun ini, keluhan tidak jalannya distribusi air PDAM ke masyarakat sudah dua kali. Waktunya, sekitar bulan Februari dan April. “Saya ingat betul, Radar Cirebon sudah mengangkat berita keluhan pelanggan PDAM. Waktu itu sekitar akhir Februari dan sekarang awal bulan April,” ujar pria yang akrab disapa Jiyum itu saat ditemui di ruang rapat komisi II, kepada Radar Cirebon, kemarin (9/4). Menurutnya, kondisi seperti ini harusnya jangan sampai berulang-ulang. Sebab, yang dirugikan tetap saja pelanggan. Apalagi, air merupakan kebutuhan utama sehari-hari. Padahal, pelayanan PDAM Tirta Jati ini belum menyentuh seluruh wilayah Kabupaten Cirebon. “Belum semua desa dan kecamatan menikmati layanan PDAM. Tapi, sudah sering mati,” terangnya. Sebelum melangkah yang lebih luas, sambung dia, PDAM harus memaksimalkan terlebih dahulu pelayanan PDAM kepada pelanggan. Minimal, tekanan air stabil. Kalaupun tidak, tetap tidak merepotkan pelanggan dalam penggunaan air. Setelah itu, perluasan jaringan bisa dilakukan. Kendati demikian, pihaknya tetap mengapresiasi kinerja PDAM selama ini lantaran cepat merespons keluhan pelanggan. “Kami harap pelayanan PDAM ditingkatkan jangan sampai ada pelanggan komplain. Kami menyambut baik apabila Dirut PDAM Tirta Jati bisa mengelola untuk memenuhi kebutuhan air bersih sewilayah Kabupaten Cirebon. Akan tetapi, sebelum melangkah ke sana, kami sarankan tingkatkan pelayanan terlebih dahulu terhadap pelanggan yang sudah ada,” tandasnya. Senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon, R Cakra Suseno SH. Dia mengatakan, sudah semestinya PDAM Tirta Jati memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Sebab, PDAM adalah operator pengaturan pendistribusian air. Tapi jika terjadi masalah dalam distribusi air, sambung Cakra, biasanya ada kendala, yang pertama sumber mata air masih ketergantungan dari Kabupaten Kuningan. Lain halnya dengan wilayah utara dan timur yang sumber bahan bakunya dari sungai. “Kualitasnya buruk ketika air laut sedang pasang. Karena pengolahan bahan baku air PDAM tidak maksimal,” katanya. Politisi Partai Gerindra itu menyampaikan, PDAM Tirta Jati sudah melakukan MoU dengan PDAM Kabupaten Kuningan. Dalam MoU tersebut, PDAM Tirta Jati diberikan 75 liter perdetik. Sayangnya, air yang didistribusikan dari Kuningan baru 48 liter perdetik. Artinya, belum maksimal. Sementara jumlah pelanggan dengan kapasitas air tidak berbanding. “Jadi, kalau berkaitan dengan kinerja kenapa air PDAM sering mengalami kendala karena penyediaan air terbatas. Tapi, ini menjadi PR berat PDAM dalam penyediaan air bersih kepada pelanggan,” pungkasnya. Terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Jati, H Suharyadi SE MH mengatakan, jika sebelumnya jaringan air PDAM selalu bermasalah di wilayah Sumber, saat ini dia memastikan tidak ada masalah lagi. Pasalnya, kini ada peningkatan kapasitas air dari sumber air Cigusti Kuningan dari 48 liter perdetik menjadi 75 liter perdetik. Pihaknya mengakui ada saja masalah air di wilayah Sumber. Seperti di GSI, TTI dan lainnya. Hal tersebut terjadi lantaran debit atau kapasitas air dari sumber air Cigusti sangat kurang. “Karena memang kapasitas airnya pas-pasan dengan jumlah pelanggan yang ada di sekitar Kecamatan Sumber,” tuturnya. Terlebih lagi saat ini sudah ada recervoir untuk mengatur air dari sumber air Cigusti. Recervoir ini dibangun dari DAK tahun 2018 kemarin. Dengan adanya recervoir ini, bisa optimalisasi pelayanan, dan bisa mengatur aliran air yang mengarah ke Kecamatan Sumber. Dengan adanya penambahan kapasitas air, maka pihaknya akan melakukan perluasan atau penambahan pelanggan baru di Kecamatan Sumber. “Kita maksimal bisa sampai 2.700 pelanggan. Sedangkan saat ini sudah ada 500 pelanggan. Jadi masih tersisa sekitar 2.200 pelanggan baru,” pungkasnya. (sam/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: