Tangkal Hoaks dan Narkoba

Tangkal Hoaks dan Narkoba

KUNINGAN - Pemerintah Kabupaten Kuningan punya cara baru dalam rangka menangkal hoaks, narkoba dan sosialisasi pemilu untuk kalangan pelajar dengan menugaskan seluruh kepala SKPD dan kepala Bagian Lingkup Setda untuk menjadi pembina upacara bendera di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK, Senin (15/4) pagi. Seperti terpantau di SMAN 1 Lebakwangi, Kepala Bagian Humas Setda Dr Wahyu Hidayah MSi berkesempatan berdiri di podium sebagai pembina upacara. Pejabat yang memilki postur tubuh tinggi besar dengan logat bahasa Jawa kental tersebut menyampaikan materi dengan santai diselingi humor segar membuat para siswa tak bosan berlama-lama berdiri. “Tantangan globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan arus informasi yang mudah diperoleh menjadikan kita harus memilki kemampuan untuk menyaring, memilah dan memilih informasi tersebut dengan baik untuk dikonsumsi. Jangan sampai semua informasi kita serap dan kemudian disebar kembali dilingkungan kita tanpa sumber yang jelas, selain itu berharap untuk semua pihak termasuk seluruh pelajar untuk dapat menangkal berita bohong atau hoaks dengan upaya jangan langsung mempercayai informasi yang belum jelas sumbernya,” tutur Wahyu. Dalam hal menangkal hoaks, Wahyu berpesan kepada para siswa untuk tidak mudah percaya apalagi langsung membagikannya tanpa melalui pengecekan kepada sumbernya atau mencari berita pembandingnya. Wahyu mengimbau, akan lebih baik apabila memviralkan kabar baik terkait keberhasilan dan prestasi yang diraih khususnya di lingkungan sekolah atau informasi yang bermanfaat lainnya. Selain itu dalam penggunaan media sosial harus lebih berhati-hati untuk tidak menyebarluaskan pendapat ujaran kebencian. Bahwa menurut hasil riset 61% berita hoaks beredar, maka dari itu pada seluruh pelajar untuk selalu meningkatkan budaya literasi dan memahami isi berita yang beredar mengenai kebenaran sumber yang jelas, karenanya generasi milenial menjadikan media sosial menjadi tempat utama memperoleh berita. “Di era teknologi super canggih satu sisi berdampak positif, semua akses menjadi murah serta mudah. Sebaliknya berdampak negatif karena tak sedikit digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dalam situasi seperti itu, kembali kepada kita untuk membina, mendidik, memberikan pemahaman kepada anak-anak untuk bijak menggunakan alat komunikasi tersebut. Hal itu peran kita untuk membimbing anak-anak agar tidak melakukan kebiasaan buruk yang akan merugikan pada dirinya sendiri maupun keluarga,” pungkasnya. Mengenai bahaya narkoba, Wahyu mengatakan, berdasarkan survei sedikitnya ada 50 orang meninggal dunia per hari akibat penggunaan obat-obat terlarang atau narkoba. Menurutnya usia rawan Narkoba adalah mereka yang masih usia remaja terutama kalangan pelajar yang mempunyai rasa keingintahuan dan ingin mencoba yang tinggi. \"Untuk semuanya jangan sampai terjerumus pada hal-hal yang negatif, karena kerugian pecandu narkoba baik materi maupun menyebabkan ketagihan dan akan berperilaku menyimpang, yang hal ini akan rusaknya sebuah generasi bangsa yang disebabkan oleh narkoba selain itu rusaknya sistem ketahanan tubuh seka ligus melanggar hukum negara maupun hukum agama,\" papar Wahyu. Di akhir amanatnya, Wahuyu menyampaikan terkait Pemilu serentak tahun 2019 yang tinggal menghitung jam. Wahyu mengimbau kepada para pelajar yang sudah berusia 17 tahun sebagai pemilih pemula agar bisa turut serta menyukseskan pemilu dengan memberikan hak pilihnya sesuai dengan pilihannya. “Pemilu yang kita harapkan adalah pemilu damai, pemilu yang gembira dan pemilu yang aman, maka untuk mewujudkan hal itu perlu langkah kongkret dari seluruh masyarakat di antaranya untuk menggunakan hak pilih pada waktunya bagi yang sudah memiliki hak pilih sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pemerintah yang demokratis. Sebarkan kedamaian dan persatuan bangsa, serta percayakan kepada penyelenggara pemilu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik profesional dan adil,” ujar Wahyu. Lebih lanjut Wahyu mengatakan, kehadirannya sebagai pembina upacara di SMAN 1 Lebakwangi adalah tugas dari bupati seperti berlaku juga untuk para pejabat eselon II dan III di lingkup Pemkab Kuningan. Disebutkan, ada 41 pejabat setingkat Kadis dan Kabag menyambangi sekolah-sekolah di tingkat SMA dan SMK di Kabupaten Kuningan untuk menyampaikan amanat Bupati terkait perlawanan untuk narkoba, hoaks dan sosialisasi Pemilu. \"Kami dibekali amanat Pak Bupati yang harus dibacakan kepada para siswa. Temanya tentang ajakan melawan hoaks dan narkoba yang kondisinya semakin hari semakin memperihatinkan dan juga ajakan untuk para pemilih pemula berpartisipasi pada Pemilu besok sekaligus menyampaikan program tentang visi-misi Pemkab Kuningan mewujudkan Kuningan Maju (Makmur, Agamis Pinunjul) Berbasis Desa,\" ujar Wahyu. Sementara itu, Kepala SMAN 1 Lebakwangi Muhammad mengapresiasi kehadiran pejabat pemerintahan Pemkab Kuningan sebagai pembina upacara di sekolahnya. Dia pun berharap kegiatan tersebut bisa berlanjut berkesinambungan dalam rangka memberikan pemahaman dan tambahan informasi kepada siswa dan juga para guru. \"Usul saya kegiatan ini bisa diselenggarakan rutin sebulan sekali. Sehingga kami bisa mendapat pencerahan dan informasi terbaru terkait pembangunan dan lainnya,\" ujar Muhammad. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: