Sejumlah Caleg Incumbent di Kuningan Tumbang

Sejumlah Caleg Incumbent di Kuningan Tumbang

KUNINGAN – Sebanyak 42 dari 50 anggota DPRD Kabupaten Kuningan Periode 2014-2019 mencalonkan diri pada Pileg 17 April 2019. Namun perjuangan mereka tidak semuanya mulus. Karena persaingan di lapangan sangat ketat, sehingga sejumlah caleg incumbent gagal masuk gedung dewan alias tumbang. Sebagaimana diketahui, perebutan kursi panas DPRD Kuningan cukup mendapat sorotan banyak pihak. Betapa tidak, dari 50 kursi yang tersedia di 5 daerah pemilihan (dapil), terdapat sebanyak 578 orang yang masuk DCT (Daftar Calon Tetap) anggota DPRD Kuningan berdasarkan data di KPU dan ada dalam surat suara. Komposisinya terdiri dari laki-laki 354 calon dan perempuan 224 calon. Ke 42 caleg incumbent yang mencalonkan diri pada Pileg 2019, terdiri atas 10 orang dari PDIP, 4 orang dari PKB, 4 orang dari Gerindra, 3 orang dari PKS, 3 orang dari PPP, 2 orang dari Nasdem, 5 orang dari Golkar, 5 orang dari Demokrat, dan 6 orang dari PAN. Dari jumlah tersebut, satu nama masuk dalam DCT, namun di tengah perjalanan meninggal dunia, yakni Eka Sugiarto (Ketua DPD Nasdem). Adapun sejumlah caleg incumbent yang diprediksi gagal melaju lagi ke gedung DPRD Kuningan, di antaranya Caleg PDIP meliputi Udin Burhanudin (Dapil II), H Karyani (Dapil III), Andi Mallarangeng (Dapil I), dan Hj Eli Rusliati AMKeb (Dapil III). Kemudian Caleg PKB atas nama Hj Aas Asanah SE MM (Dapil IV), Caleg PPP H Uus Yusuf SE (Dapil I) dan Masuri SE (Dapil III), Caleg PAN meliputi Yudi Moch Rodi SE (Dapil III) dan H Iis Istohari SE (Dapil IV). Sedangkan sejumlah nama lainnya yang tidak masuk yakni H Maman Wijaya dari PAN Dapil V karena masuk DCT DPRD Jabar Dapil Jabar XIII, Caleg PAN Hj Lin Yulyanti SE (Dapil II) dan Nuripah (Dapil III) tidak mencalonkan, H Dudy Pamuji SE MSi mencalonkan di DPRD Jabar, Caleg PKS Rudi O’ang Ramdhani SPdI dan M Idwan tidak dicalonkan, dan Aripudin SP dari PKB karena mencalonkan di DPRD Jabar. Terhadap caleg incumbent yang sebagian besar mereka kembali melenggang ke gedung DPRD Kuningan, Ade Ahmadi selaku pemerhati politik Kuningan, menganggap wajar karena memang caleg incumbent memiliki kekuatan untuk lolos dan terpilih. Selain punya konstituen yang dijaga dengan baik, caleg incumbent pun dipandang kuat dalam mengorganisasikan pemilih di luar basis yang ada. “Namanya juga incumbent, mereka sedang punya panggung, ya wajar kalau banyak caleg incumbent yang menang. Mereka punya kekuatan, terutama yang dengan baik bisa memelihara konstituen yang memilihnya pada Pemilu 2014,” kata Ade, kemarin (24/4). Selain itu, lanjut Ade, kemenangan mayoritas caleg incumbent karena ada efek kejut dari pemilu serentak, khususnya pilpres. Itu terbukti dari caleg-caleg bertahan yang kesemuanya terdiri dari kader-kader partai besar pengusung capres, baik Capres-Cawapres 01 Jokowi-Ma’ruf maupun Capres-Cawapres 02 Prabowo-Sandi. “Ya efek kejut dari pilpres juga bisa dijadikan alasan caleg incumbent kuat, mereka kan kebanyakan kader partai besar pengusung capres-cawapres. Tapi silakan saja bagi yang lain menganalisa ini,” pungkas Ade. (muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: