Hadapi Kemarau, Petani Diminta Percepat Masa Tanam
CIREBON - Sebelum memasuki musim kemarau, para petani di Kabupaten Cirebon diminta segera melakukan percepatan tanam untuk mengantisipasi kemungkinan kekurangan air. Percepatan masa tanam diharapkan bisa mempertahankan kondisi surplus beras. “Pascapanen, sebaiknya petani langsung mempersiapkan diri mengolah lahan untuk percepatan masa tanam. Saat ini frekuensi hujan mulai berkurang, salah satu pertanda bakal memasuki kemarau,” tutur Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Effendi kepada Radar Cirebon. Menurutnya, meski saat ini harga gabah tengah anjlok namun hasil panen pada masa tanam pertama cukup menggembirakan. Dikatakannya, percepatan masa tanam dimaksudkan untuk mengantisipasi tanaman kekurangan air saat musim kemarau. Bila petani mulai menanam benih, maka ketika memasuki kemarau, tanaman sudah besar serta tidak lagi membutuhkan banyak air. “Tanaman padi beda dengan palawija, karena tanaman padi membutuhkan banyak air, terutama pada masa pertumbuhan. Semakin tanaman padi besar kebutuhan air berkurang. Saat itu mulai berbuah dan dapat panen lebih awal, serta mengejar waktu agar dapat kembali di tanam,” jelas Ali Dengan percepatan tanam, petani dapat menanam dan memanen tiga kali per tahun. Namun, apabila terlambat tanam, maka petani akan menghadapi ancaman kekurangan air. \"Ya harus optimistis, semoga tahun ini tidak terjadi puso. Waduk Jati Gede dan BBWSCC juga sudah antisipasi ini,\" tukas Ali. Sementara itu, aktivis Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar mengatakan, pihaknya sudah berkali- kali berkoordinasi dengan pihak Waduk Jati Gede Sumedang agar debit air untuk mengaliri persawahan di Kabupaten Cirebon ditingkatkan. \"Kita sudah sering minta agar debit airnya atau tata gilir air diperbanyak,\" kata Tasrip. Diakui Tasrip, dari 53 ribu hektare lahan produktif, sudah hampir setengahnya melakukan masa tanam ke dua. \"Sudah setengahnya melakukan masa tanam kedua. Mudah-mudahan hasilnya bagus, tidak kena puso dan hama,\" pungkas Tasrip. (via)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: