Pasar Murah untuk Jaga Stabilitas Harga

Pasar Murah untuk Jaga Stabilitas Harga

CIREBON-Tren kenaikan harga menjelang Ramadan kerap terjadi. Untuk itu Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon menggelar Mini Expo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Pasar Murah di Keraton Kacirebonan, Senin (29/4). Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati juga dihadiri oleh tuan rumah Sultan Kacirebonan IX, Pangeran Raja Abdul Ghani Natadiningrat. Kepala Tim Sistem Pembayaran (SP) Pengedaran Uang Rupiah (PUR) dan Layanan Administrasi KPw BI Cirebon Yukon Afrinaldo mengatakan, BI bersama stakeholder terus berupaya mengendalikan harga komoditas dan inflasi. Sebab, inflasi yang jadi fokus Bank Indonesia, pada akhirnya dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, investasi dan perekonomian. Kegiatan pasar murah yang mendatangkan beberapa komoditi inilah yang menjadi antisipasi cara menekan harga saat jelang Ramadan. Beberapa komoditi yang bisa dibeli dalam kegiatan tersebut antara lain beras premium Rp9.800/kg, telur ayam ras Rp20 ribu/kg, minyak goreng kemasan Rp10.500/kg, bawang merah Rp24 ribu/kg, tepung terigu Rp6.500/kg, daging ayam Rp29 ribu/kg, daging beku Rp75 ribu/kg, gula pasir curah Rp10.500/kg, dan gula pasir kemasan Rp11 ribu/kg. \"Semuanya dijual di bawah harga pasaran, dengan pasar murah ini diharapkan masyarakat bisa terbantu memenuhi kebutuhan terhadap pangan khususnya menjelang bulan Ramadan,\" katanya. Di lokasi, bukan hanya pasar murah. Terdapat beberapa UMKM yang memeriahkan mini expo. UMKM terlibat dalam kegiatan ini merupakan wirausaha binaan tergabung dalam Wirausaha Binaan Bank Indonesia (WUBI) berasal dari wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning). Hingga tahun 2018, KPw BI Cirebon sudah membina 57 UMKM dengan 22 jenis usaha. \"Keberadaan UMKM terus tumbuh dan berkontribusi bagi perekonomian daerah,\" jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati menyampaikan, dengan adanya Mini Expo UMKM, diharapkan dapat memperkenalkan produk UMKM di Kota Cirebon kepada masyarakat. Pihaknya meminta agar pembinaan UMKM terus ditambah. Sebab, masih ada UMKM yang perlu dibina, yakni pengrajin batik pewarna alami. Ke depan, akan ada pendampingan UMKM untuk digitalisasi agar produk dikenal sampai mancanegara. Oleh sebab itu ia berharap para UMKM bisa terus semangat untuk membuat produk yang inovatif. Kemudian, ia juga berharap dengan adanya Pasar Murah dapat menurunkan inflasi jelang Ramadhan. \"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok dan harga komoditas aman jelang Ramadhan,\" tegasnya. Sementara itu, Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon Ir H Yoyon Indrayana MT menuturkan, dalam beberapa hari ke depan, Pemda Kota Cirebon bersama dengan TPID sudah merencanakan sejumlah kegiatan yang sama. Pasar murah sembako akan digelar di lima kecamatan yang ada di Kota Cirebon serta kegiatan sudak pasar juga akan dilakukan guna mengendalikan harga bahan pangan di pasaran. \"Ada juga bantuan dari Provinsi Jabar, nanti,\" jelasnya. Ia mengungkapkan keberadaan stok pangan hingga saat ini aman. Namun kenaikan harga terjadi karena momen Ramadan. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Karena itu, TPID akan terus melakukan upaya pemantauan harga pangan melalui sejumlah sidak sehingga harga terkendali. \"Stok pangan semua tersedia, bahkan beras saja kebutuhannya terjaga lebih dari 10 bulan,\" pungkasnya. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: