Waspada! Awal Mei Cuaca Ekstrem di wilayah Ciayumajakuning

Waspada! Awal Mei Cuaca Ekstrem di wilayah Ciayumajakuning

CIREBON-Beberapa hari belakangan ini wilayah III Cirebon dilanda cuaca ekstrem. Mulai hujan deras hingga sambaran kilat dan petir. Terutama jelang malam.  Sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon pun dilanda banjir. Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Idzyin mengatakan sebagian besar wilayah Jawa Barat berawan dalam seminggu ke depan. Sementara, hujan ringan hingga sedang diprediksi akan terjadi pada siang atau malam harinya. “Waspada hujan sedang hingga sedang disertai petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari di wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Kuningan, Majalengka, Indramayu, dan Kota/Kab Cirebon,” ungkapnya. Update sampai kini, peringatan dini cuaca di wilayah Cirebon masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat pada siang hingga malam hari yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Di Indramayu bisa terjadi di Haurgeulis, Kroya, Cikedung, Gabuswetan, Bongas, Anjatan, Lelea, Losarang, Kandanghaur, Sukra dan sekitarnya. Sementara Kabupaten/Kota Cirebon bisa terjadi di Sedong, Lemahabang, Karangsembung, Astanajapura, Babakan, Waled, Ciledug, Beber, Mundu, Harjamukti, Cirebon Selatan, dan sekitarnya. Kabupaten Kuningan, merata di seluruh Kecamatan. Majalengka juga merata di seluruh Kecamatan. Diungkapkan Ahmad Faa Idzyin, cuaca ekstrem  melanda bukan hanya di Jawa Barat saja, akan tetapi sebagian wilayah Indonesia juga terkena dampaknya. Hal ini disebabkan oleh sirkulasi siklonik di utara Jawa Barat (level 925/850). Kemudian di Selat Makassar (level 925/700), Kalimantan bagian utara (level 925/700), Laut Sulawesi (level 925/700), Papua Barat (level 925/850) dan Samudra Pasifik utara Papua (level 925/700). Juga adanya belokan angin yang terdapat di Jawa, Laut Jawa, Sulawesi Tengah, Maluku dan Papua. “Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana hidrologi, terutama daerah yang mempunyai potensi terjadinya bencana tersebut,\" pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: