Usai Hujan, Jl Perjuangan Macet Parah

Usai Hujan, Jl Perjuangan Macet Parah

CIREBON-Kemacetan menjadi persoalan baru bagi Jl Perjuangan. Terutama di sore hari, yang notabene jam pulang kantor. Terpantau, Kamis (2/5) sore, kemacetan lebih parah dari biasanya selepas hujan turun. Menggunakan simulasi perjalanan lewat beberapa aplikasi, terpantau jarak yang hanya 700 meter harus ditempuh dengan perjalanan 10 menit menggunakan kendaraan roda empat dan 6 menit dengan berkendara sepeda motor. Atau lebih lambat dari berjalan kaki/berlari. Pantauan Radar Cirebon, kendaraan terkunci sampai Kampus Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ). Sementara di sisi berlawanan, antrean kendaraan sudah terlihat dari pertokoan di dekat SDIT Sabilul Huda. Kemacetan yang lebih parah dari biasanya, membuat kendaraan berputar arah menuju Jl Binawan. Salah seorang petugas parkir sebuah minimarket, Ipang  menuturkan, kemacetan di ruas ini dari persimpangan Jl Perjuangan dan Jl Swadaya.  Dari ruas jalan tersebut mobilitas cukup padat. \"Tiap hari macet. Biasanya mulai jam 4 sore,” tutur Ipang, Kamis (2/5). Namun kali ini,  kendaraan mengulur lebih panjang dari biasanya. Bisa jadi, karena banyak pengendara yang baru melanjutkan perjalanan selepas hujan berhenti. Parkir badan jalan juga memperparah antrean kendaraan. Khususnya di simpang Universitas 17 Agustus (Untag) dan IAIN Syekh Nurjati. Kepadatan juga terlihat di depan SMAN 7, karena bertepatan dengan jam pulang sekolah. Ahmadi (25), salah seorang pengguna jalan berharap parkir bahu jalan di ruas jalan tersebut bisa ditertibkan. Setidaknya bisa mengurangi kemacetan.  Jalan di persimpangan ini cukup menyempit karena kendaraan parkir di dua sisi. “Menurut saya ini macetnya parah,” ucap dia. Di sisi lain, Dinas Perhubungan (Dishub) seperti tak punya solusi meski kemacetan ini bukan barang baru. Dari wawancara dengan wartawan koran ini, Kepala Bidang Lalu Lintas, Gunawan ATD mengaku tengah menyiapkan rencana pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL). Namun, perangkat ini belum bisa dibeli karena tidak teranggarkan. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: