Stop Beli Atlet, Kota Cirebon Terjunkan Hasil Binaan di Porda 2022

Stop Beli Atlet, Kota Cirebon Terjunkan Hasil Binaan di Porda 2022

CIREBON–Stop beli atlet! Kota Cirebon akan fokus pada peningkatan program pembinaan demi melahirkan atlet berprestasi. Hal ini ditegaskan Walikota Cirebon Drs Nashrudin Azis SH di hadapan puluhan pengurus induk cabang olahraga (cabor) di Aula KONI Kota Cirebon, Jumat siang (3/5). Merekrut atlet potensial dari daerah lain kerap dilakukan menjelang Pekan Olahraga Daerah (Porda). Istilah membeli atlet memang kurang tepat. Namun, program rekrutmen itu memang jelas berhubungan dengan nilai uang yang besar. Atlet yang didatangkan dibayar dengan atau pun tanpa kontrak. Nah, menuju Porda Jabar XIV/2022 mendatang, menurut Azis, harus ada paradigma yang diubah. Misinya bukan merebut medali emas sebanyak-banyaknya. Tapi bangga dengan capaian prestasi atlet hasil binaan sendiri. “Target mengumpulkan sebanyak-banyaknya medali emas sering kali melahirkan sikap yang tidak sportif,” kata Azis. “Segala hal bisa dihalalkan demi gengsi dan prestise. Menurut saya, itu tidak baik dilakukan di dunia olahraga. Dalam olahraga harus fair play, jujur. Jadi, misi kita harusnya melahirkan atlet berprestasi. Bukan semata-mata meraih medali. Untuk itu, kita harus berproses dari sekarang,” tuturnya. Walikota yang juga sarjana olahraga ini pun menegaskan, Pemerintah Kota Cirebon tidak akan mengizinkan, baik cabor maupun KONI, membeli atlet dari daerah lain demi mendongkrak prestasi di Porda 2022. Menurut dia, lebih baik menggelontorkan dana besar untuk membina atlet sendiri ketimbang membayar atlet daerah lain. “Kalau ada pengurus cabor yang menawarkan atlet dari luar daerah dengan membayar sejumlah uang, lebih baik tinggalkan! Kami akan tolak. Kita fokus pada pembinaan saja. Misalnya, hanya ada dua atlet kita yang lolos ke Porda. Ya sudah, maksimalkan pembinaan yang dua itu,” tandasnya. Melahirkan atlet berprestasi tentu tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada syaratnya. Perjuangannya berat. Pengorbanannya tidak sedikit. Dalam hal ini, komitmen pemerintah sendiri harus dipertegas. Sebab, lahirnya prestasi tidak bisa hanya dibayangkan. Salah satu tokoh olahraga Kota Cirebon H Agus Muharam mengatakan, pembinaan atlet tidak selesai hanya dengan dibicarakan dan didiskusikan. “Saya setuju 100 persen dengan pernyataan Pak Walikota. Tapi, melahirkan atlet berprestasi itu perlu komitmen yang kuat dari banyak pihak. Terutama dari pemerintah sendiri,” katanya. Agus mengungkapkan, harus ada regulasi yang jelas dalam mengembangkan program pembinaan atlet prestasi. Programnya juga harus berjenjang. Mulai dari pembinaan atlet di sektor pelajar hingga atlet prestasi yang ada di bawah induk organisasi cabor dan KONI. “Pemerintah harus punya strategi pembinaan. Dinas terkait harus terlibat. Ini bukan cuma tugas cabor dan KONI saja. Tugas atlet juga bukan hanya latihan. Nutrisi dan kesejahteraannya harus diperhatikan,” imbuhnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: