Banyak Padi Roboh, Harga Gabah Jadi Turun

Banyak Padi Roboh, Harga Gabah Jadi Turun

CIREBON-Meski harga gabah menurun karena banyak petani yang memanen hasil padi secara bersamaan, namun hasil pertanian di Desa Kejiwan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, tergolong melimpah. Kepala Desa Kejiwan Sumanta menuturkan, saat dirinya belum menjabat sebagai kuwu, per bahu lahan pertanian hanya mendapatkan hasil sekitar tiga ton. Sementara saat ini, atau hasil panen terakhir, hasilnya meningkat mencapai lima hingga enam ton. Sumanta juga tidak mengetahui secara pasti faktor atau penyebab terjadinya kenaikan tersebut. Tetapi, diakuinya padi di lahan pertanian Desa Kejiwan banyak yang rebah atau roboh karena hujan dan angin yang belakangan mengguyur wilayah Cirebon dan sekitarnya. Akibatnya, harga gabah semakin merosot dan juga berpengaruh pada kualitas beras yang dihasilkan. \"Meskipun begitu, kita tetap harus bersyukur karena hasil pertanian di Desa Kejiwan tergolong berlimpah dibandingkan beberapa tahun lalu. Hama juga terbilang sedikit. Namun hanya itu kendalanya, padi banyak yang rebah. Sehingga membuat harga yang sudah turun semakin menurun, karena kualitas beras dari gabah yang rebah kan kurang bagus,\" ujarnya kepada Radar Cirebon, (5/5). Namun begitu, Sumanta berharap saat Lebaran yang waktunya sebulan lagi, harga gabah dan hasil pertanian lain dapat kembali normal. Sehingga, petani dapat memperoleh keuntungan yang layak untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Kuwu juga selalu meyakinkan para petani dan mendengar segala keluhan yang dialaminya saat berkebun. Seperti yang disampaikam kuwu, salah satu petani asal Desa Kejiwan, Nartima juga berharap kestabilan harga gabah saat menjelang Lebaran nanti. Dirinya masih bisa bersyukur karena hasil yang melimpah seperti yang disampaikan kuwunya. \"Ya itu kendalanya. Karena memang setiap musim panen sudah biasa kalau harga menurun. Cuma sekarang karena hujan dan angin terus-terusan, pada rebah. Kalau hasilnya bisa dibilang meningkat ya dari tahun-tahun sebelumnya,\" kata Nartima. (ade)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: