Target Raih Nirwasita Tantra Award 2020

Target Raih Nirwasita Tantra Award 2020

BANDUNG – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan bisa meraih Nirwasita Tantra Award pada tahun 2020. Yakni, sebuah penghargaan dari pemerintah pusat kepada kepala daerah yang memiliki kepemimpinan dalam bidang lingkungan hidup. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Bambang Rianto, penilaian Nirwasita Tantra didasarkan atas Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD), yang merupakan dokumen kondisi, permasalahan, dan kebijakan atau program yang diterapkan oleh daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya. “Target kami, hasil dari FGD ini bisa meraih penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup untuk provinsi, yaitu Nirwasita Tantra Award,” katanya dalam Focus Group Discussion DIKPLHD, di kantor Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung, belum lama ini. Dikatakannya, sejak pertama digelar pada 2016, Jawa Barat berhasil menduduki peringkat kedua nasional. Namun pada 2018, Jawa Barat harus puas menjadi juara harapan pertama. “Jawa Barat pernah dapat penghargaan itu tahun 2016, jadi juara dua. Tapi setelah itu belum pernah menang lagi, malah tahun lalu juaranya hanya harapan satu,” katanya. Sementara, saat membuka FGD, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa melaporkan langkah-langkah strategis yang terus dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di bidang lingkungan. Seperti penanaman pohon dan penyelesaian masalah penggantian lahan hutan yang terbengkalai sejak 1976. “Penanaman pohon sudah berjalan dengan baik, diikuti dengan penyelesaian penggantian hutan yang jadi masalah sejak 1976,” ujar Iwa. Terkait sampah, Iwa menuturkan bahwa masalah sampah merupakan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Namun mengingat pemkab dan pemkot dinilai belum mampu menanganinya, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil alih melalui Luna Project, yakni pengolahan sampah kota menjadi bahan bakar pengganti batu bara. “Kabupaten/kota tidak mampu menyediakan tempat pembuangan akhir (TPA). Makanya, kami maju dengan proyek pengelolaan sampah menggunakan teknologi RDF (Refuse-Derived Fuel),” pungkasnya. (jun/rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: