Sunjaya Kapok Berpolitik, Tak Ingin Jadi Pejabat Lagi

Sunjaya Kapok Berpolitik, Tak Ingin Jadi Pejabat Lagi

BANDUNG-Sunjaya Purwadisastra kapok main politik. Ia tak akan pernah mau lagi jadi pejabat. Jika bebas nanti, ia ingin kembali ke keluarga. Kembali berkumpul bersama istri dan anak-anaknya. “Anak-anak saya masih kecil-kecil. Butuh perhatian saya,” ujar Sunjaya saat sidang pleidoi atau pembelaan atas tuntutan jaksa di Pengadilan Tipikor Bandung, Rabu (8/5). Bupati Cirebon nonaktif itu menangis di hadapan majelis hakim. Dalam pleidoinya, Sunjaya mengaku bersalah telah menerima uang terima kasih dari ASN yang telah promosi jabatan atau uang dari penerimaan lainnya. “Harusnya tidak dilakukan. Walau itu merupakan kebiasaan lama yang sudah berjalan sejak kepemimpinan bupati sebelum saya,” katanya. Diakui, saaat awal menjabat sebagai bupati periode 2014-2019, ia menolak pemberian uang apapun yang sifatnya tidak resmi. Termasuk pemberian dari Supadi Priatna yang saat itu kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Tapi, pada kenyataannya, sebagai bupati, ternyata memerlukan uang yang banyak untuk mengamankan jalannya roda pemerintahan. Ia menyebut harus berkoordinasi dengan banyak pihak, termasuk dengan forum koordinasi dan komunikasi pimpinan daerah (forkopimda). Semua itu membutuhkan anggaran. Celakanya, anggarannya tidak masuk dalam anggaran penyelenggaraan negara. Maka, saat Kalinga baru menjabat sebagai kepala BKD menggantikan Supadi Priatna pada tahun 2015, ia mengaku mulai menerima uang terima kasih ketika menggelar rotasi atau mutasi ASN. “Akhirnya dengan terpaksa saya menerima pemberian tersebut guna menjaga keamanan di pemerintahan Kabupaten Cirebon. Saya akui ini perbuatan salah dan tidak dibenarkan,” ucapnya. Ia mengaku menyesal dan berjanji tidak akan mencalonkan lagi sebagai bupati atau jabatan politik lainnya. Alasannya, ia ingin tenang mengurus anak-anak dan istri dalam menyiapkan kehidupan baru dengan mengurus pondok pesantren sebagai bekal akherat nanti. “Anak-anak saya masih kecil-kecil dan membutuhkan banyak biaya serta perhatian saya sebagai bapaknya. Hal ini yang menjadi beban pikiran saya selama di dalam penjara,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: