Percaya Diri dan Kuasai Panggung, Penampilan Para Peserta Si Ucil Makin Menarik, Sukses Pukau Juri

Percaya Diri dan Kuasai Panggung, Penampilan Para Peserta Si Ucil Makin Menarik, Sukses Pukau Juri

CIREBON- Program Seleksi Ustad Cilik atau Si Ucil yang ditayangkan di Radar Cirebon Televisi (RCTV) makin hari semakin menarik. Bekerja sama dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kota Cirebon, program pencarian bakat dai untuk anak-anak ini telah menuntaskan pekan pertama. Seluruh peserta yang berjumlah 25 anak telah tampil dan menunjukkan kebolehanya menyampaikan ceramah agama di depan para dewan juri dan juga penonton. Pada grup 5 yang tampil Jumat (10/5), Gladis Divanisa Firdausi (Majalengka), Habsy Adhiraja Lukmat (Kuningan), Viviana Mahira (Cirebon), M Taqiyuddin (Cirebon) dan Tazkiya Zahra Laila Rahman (Cirebon) berhasil memukai para dewan juri. Para peserta sukses membawakan materi seputar akhlak terhadap orang tua  hingga tentang perintah dan manfaat puasa. Sehingga tak ada satupun dari mereka yang dieliminasi. Ketua IPI Kota Cirebon sekaligus Ketua Dewan Juri Si Ucil, DR Arif Rismawan Salahuddin SAg MM mengatakan dalam penampilan pertama, para peserta ternyata telah memiliki bekal pengalaman dan mental. Karena sebelumnya para peserta telah sering mengikuti kompetisi serupa. Meski demikian, pihaknya mengaku tetap memberikan pelatihan tambahan kepada para peserta. “Penampilan pertama bagi peserta rupanya mereka sangat luar biasa. Percaya diri dan cukup menguasai panggung. Tapi tetap kita berikan pembekalan materi, teknik ceramah, intonasi, dan sebagainya,” ungkapnya kepada Radar Cirebon, (10/5). Pada tahap berikutnya, para peserta harus melewati babak eliminasi. Di mana setiap hari satu peserta akan tereliminasi. Program Si Ucil memang bertujuan untuk mencari bibit-bibit dai yang andal dan kompeten di bidang dakwah sejak usia dini. Usai mengikuti program Si Ucil, anak-anak ini nantinya diharapkan bisa memberikan inspirasi sekaligus pencerahan bagi masyarakat. “Si Ucil ini adalah program pengkaderan untuk ustad- ustad cilik yang andal dan profesional ketika mereka sudah besar nanti. Selain itu, dengan tampilnya anak- anak menjadi dai itu juga merupakan daya tarik dakwah di tengah masyarakat,” tuturnya. Untuk menjadi dai andal dan profesional, para peserta dinilai oleh 4 orang juri. Aspek yang dinilai meliputi tahsinul qiroah dan hadits, penampilan, materi ceramah yang disampaikan, artikulasi, dan juga stage act atau penguasaan panggung. “Mereka akan dinilai oleh juri yang berkompeten dan menguasai bidang dakwah,” pungkas Arif Riswaman. (awr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: