Menhub Pastikan 4.000 Jamaah Haji Berangkat dari Kertajati

Menhub Pastikan 4.000 Jamaah Haji Berangkat dari Kertajati

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, setidaknya terdapat 20 kloter atau 4.000 jamaah haji dari Jawa Barat yang akan diterbang dari Bandara Internasional Kertajati mulai tahun ini. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, bahwa pemerintah telah memutuskan seluruh embarkasi haji dan umrah bagi calon jamaah dari Jawa Barat akan diterbang dari Bandara Internasional Kertajati mulai tahun ini. Namun, apabila sarana dan prasarana belum mencukupi, pemerintah akan memprioritaskan calon jemaah dari Jawa Barat bagian timur terlebih dahulu untuk berangkat. \"Jawa Barat bagian timur itu ada Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, Ciamis itu (jemaah) ke sana (Bandar Kertajati). Asramanya nanti ada di hotel di Cirebon,\" kata Budi, Sabtu (11/5). Budi menambahkan, bagi jemaah umrah dari Jawa Barat, pemberangkatannya juga diwajibkan melalui Bandara Internasional Kertajati. \"Rata-rata jemaah umrah di Jawa Barat mencapai 1 juta orang. Untuk umrah mungkin nanti setelah lebaran,\" terangnya. Menurut Budi, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan seluruh sarana dan prasarana yang diperlukan oleh seluruh calon jemaah mulai dari penyelenggara, asrama hingga penerbangan. \"Kalau untuk penerbangan kan cuma tinggal mindahin aja untuk yang ke Jeddah dari tadinya melalui Bandara Soekarno Hatta ke Kertajati,\" imbuhnya. Menanggapi keputusan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum menyatakan, untuk persiapan sarana dan prasarana untuk melayani kebutuhan para calon jamaah sudah dipersiapkan. Kendati demikian, pemerintah daerah akan terus memastikan kesiapan teknisnya. \"Kami sudah siap karena sudah dibahas dalam beberapa bulan ke belakang,\" ujarnya. Ia menyebutkan, untuk asrama haji, pemerintah memiliki 2 alternatif. Selain Cirebon, pemerintah juga mempertimbangkan Majalengka karena berdiri Islamic Center dan di pinggir kota terdapat hotel. \"Untuk penginapan atau asrama sudah tidak bermasalah, tinggal memutuskan saja di Cirebon atau di Majalengka,\" pungkasnya. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: